Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Soal Kekesalan Mo Salah, Juergen Klopp: Memangnya Sepenting itu Jadi Kapten?

By Rebiyyah Salasah - Sabtu, 26 Desember 2020 | 20:30 WIB
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memeluk Mohamed Salah seusai laga Liga Inggris kontra Leeds United di Stadion Anfield, Sabtu (12/9/2020).
TWITTER.COM/LFC
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memeluk Mohamed Salah seusai laga Liga Inggris kontra Leeds United di Stadion Anfield, Sabtu (12/9/2020).

BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, menanggapi kabar tentang kekecewaan Mohamed Salah karena tak dipilih sebagai kapten tim dengan mengatakan pekerjaan tersebut tidak begitu penting bagi para pemain.

Mantan gelandang timnas Mesir, Mohamed Aboutrika, mengeklaim bahwa Mohamed Salah sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja di Liverpool.

Salah satu alasannya adalah karena Mohamed Salah tak dijadikan kapten ketika menghadapi FC Midtjylland pada laga pamungkas Grup D Liga Champions, 10 Desember lalu

Pada laga yang berakhir dengan skor imbang 1-1 itu, Juergen Klopp selaku pelatih Liverpool lebih memercayakan ban kapten melingkar di lengan Trent Alexander-Arnold

"Saya menelepon Salah tentang situasinya di Liverpool dan dia kesal, tetapi itu tidak akan pernah memengaruhi penampilannya di lapangan," kata Aboutrika seperti dilansir BolaSport.com dari beIN SPORTS.

"Saya tahu Mo Salah tidak bahagia di Liverpool, dia memberi tahu saya alasan mengapa dia tidak bahagia, tetapi itu rahasia dan saya tidak bisa membicarakannya di depan umum."

Baca Juga: Cuma Karena Satu Unggahan Instagram, Mohamed Salah yang Selama Ini Dipuji Kini Dikritik Habis

"Salah satu alasan yang membuat Mo Salah kesal adalah karena dia bukan kapten saat melawan Midtjylland," ucap pemain yang memutuskan pensiun pada Januari 2014 itu.

Juergen Klopp sendiri mengaku tak menyadari soal pemilihan kapten akan menimbulkan kehebohan. 

Klopp menegaskan bahwa ada aturan yang jelas soal penunjukkan kapten Liverpool, dengan Jordan Henderson, James Milner, Virgil van Dijk dan Gini Wijnaldum dalam urutan itu.

Terlebih, bagi Klopp, menjadi kapten bukanlah hal yang begitu penting untuk pemain.

Juru taktik asal Jerman ini juga mengungkapkan dia telah berbicara dengan Mo Salah mengenai hal tersebut dan mengakui telah membuat pemain berpaspor Mesir itu kecewa.

Akan tetapi, dia mengatakan bahwa Divock Origi adalah pemain yang seharusnya kecewa dengan keputusannya tersebut.

Baca Juga: Dominasi Tak Terbantahkan AC Milan Arungi Liga Italia Tahun 2020, Raih 79 Poin dari 35 Laga

"Saya adalah kapten untuk waktu yang lama selama karier saya, dan saya sering berpikir betapa hebatnya pekerjaan itu," kata Klopp, dikutip BolaSport.com dari Goal International. 

"Tetapi sebenarnya pekerjaan itu tidak banyak manfaatnya, hanya berkaitan dengan semua hal di sekitarnya."

"Jadi saya tidak merasa pentingnya menjadi kapten."

"Ya, kami membutuhkan yang seperti Hendo (Jordan Henderson), itu jelas, tetapi menjadi kapten untuk sebuah pertandingan, saya tidak menyadari betapa pentingnya hal itu bagi para pemain."

"Di dunia ini, kami membuat keributan besar tentang segala hal, dan saya tidak menyadari itu adalah cerita yang banyak untuk Trent atau apa pun.

"Aturannya di sini adalah, Hendo memakai ban kapten, dan jika dia tidak bermain maka itu milik Milly (James Milner). "

"Jika keduanya tidak bermain maka kaptennya Virgil (van Dijk) dan jika ketiganya tidak bermain, maka itu adalah Gini (Wijnaldum)."

"Jika mereka semua tidak bisa bermain, maka biasanya pemain yang paling lama di klub. Dan begitulah cara saya melihatnya dalam pemahaman saya."

"Trent mendapatkannya karena dia paling lama di klub, secara profesional, bukan hanya karier mudanya."

"Seseorang kemudian mengatakan kepada saya bahwa itu akan menjadi Divock Origi, tetapi Div sedang dalam status pinjaman dan hal-hal seperti itu."

Baca Juga: Soal Mohamed Salah yang Tak Bahagia di Liverpool, Juergen Klopp Angkat Bicara

"Saya tidak membuatnya serumit itu. Itu hanya, 'Trent paling lama di klub, jadi dia punya ban kapten'."

"Tentu saja saya berbicara dengan Mo tentang itu setelah itu. Ketika saya menyadari itu tidak berjalan dengan baik (untuknya), saya mengklarifikasi, dan kemudian dia membicarakannya lagi dalam wawancara, yang tidak menjadi masalah bagi saya."

"Ya, dia kecewa, tapi saya tidak melakukannya dengan sengaja. Saya hanya melakukan apa yang saya lakukan," ucapnya. 


Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : Goal International

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
37
68
4
Juventus
37
68
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X