Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Fabio Quartararo, Covid-19, dan Tekanan Tim Pabrikan pada MotoGP

By Delia Mustikasari - Selasa, 16 Februari 2021 | 21:10 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, pada peluncuran tim pada Senin (15/2/2021).
YAMAHA
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, pada peluncuran tim pada Senin (15/2/2021).

BOLASPORT.COM - Pembalap MotoGP asal Prancis, Fabio Quartararo, tampil secara resmi sebagai rider pabrikan Yamaha dalam acara peluncuran tim, Senin (15/2/2021) kemarin setelah melawan Covid-19 selama musim dingin.

Pertanyaan pertama untuk Fabio Quartararo tentu saja tentang kesehatannya. Quartararo mengaku sedikit menurunkan kewaspadaannya begitu musim MotoGP 2020 berakhir pada November.

"Dari Jerez sampai Portimao sangat ketat, saya selalu berada di rumah dengan kelompok yang sangat kecil. Tetapi, setelah Portimao Anda tidak memiliki refleks yang sama," kata Fabio Quartararo dilansir BolaSport.com dari Crash.

Baca Juga: Maverick Vinales Mengaku Bukan Pembalap Nomor 1 Yamaha Usai Menikah

"Anda tidak membersihkan tangan sebanyak yang Anda lakukan selama kejuaraan. Anda melepas masker terlalu lama dan saya terkena Covid-19," aku Quartararo.

"Saya mendapatkan Covid-19 dengan sangat buruk dan juga butuh setidaknya satu bulan untuk kembali 100 persen fit. Jadi saya sedikit khawatir, tetapi akhirnya saya senang karena saya telah mencapai level yang sangat bagus dan merasa sangat hebat," ucap pembalap 21 tahun itu.

Setelah melewati rintangan Covid, Quartararo sekarang memiliki lwaktu ebih dari dua minggu untuk menunggu sebelum melakukan debut lintasannya untuk tim Pabrikan Yamaha dalam tes pembuka di  Qatar.

Quartararo mendapatkan promosinya ke tim pabrikan Yamaha setelah dua tahun yang luar biasa bersama Petronas Yamaha.

Selama bergabung dengan Petronas Yamaha, Quartararo ini meraih tujuh podium pada musim rookie-nya (2019) diikuti oleh kemenangan balapan MotoGP pertama dan menjadi pemimpin klasemen juara dunia pada 2020.

Tetapi saat kejuaraan mendekati klimaksnya, Quartararo menukik dari posisi pertama menjadi kedelapan dalam klasemen.

Sifat mesin Factory-Spec yang berubah-ubah kontras dengan konsistensi rekan setimnya, Franco Morbidelli, yang naik ke posisi kedua di belakang Joan Mir yang menjadi Juara Dunia MotoGP 2020.

Baca Juga: Spesial Ultah Valentino Rossi, Ini 5 Musuh Besar dalam Kariernya

"Tahun lalu sulit karena kami memiliki beberapa masalah katup dengan motor seperti yang diketahui semua orang, tetapi juga untuk saya sendiri. Pada 2019 semuanya berjalan dengan sempurna dan 2020 juga dimulai dengan sempurna, tetapi kemudian masalah besar, naik-turun."

Quartararo tidak sendirian menderita dengan motor pabrikan. Maverick Vinales dan Valentino Rossi juga gagal meraih podium dalam lima balapan terakhir

Pembalap berjulukan El Diablo itu lalu akan berusaha mengulangi kesuksesan dan memacu diri lebih keras lagi menghadapi masalah cengkeraman yang merusak M1 spesifikasi pabrikan.

"Saya tidak terlalu merasakan tekanan, tetapi motornya berjalan dengan baik. Saya menjalani dua balapan aneh di Misano lalu saya kembali ke Barcelona, ​​memenangkan balapan. Kami memiliki beberapa trek di mana kami berjuang, potensi motor semakin meningkat," ucap Quartararo.

"Saya ingin memacu diri lebih banyak, tetapi dalam beberapa saat Anda memacu diri lebih banyak dan Anda pergi jauh lebih rendah. Di Valencia saya terjatuh dua kali. Saya pikir pada saat-saat seperti ini lebih baik finis di posisi ke-7 daripada kecelakaan."

Berkontribusi pada reaksi berlebihan Quartararo bukan karena kurangnya pengalaman MotoGP, tetapi tidak adanya pengalaman dalam memperebutkan gelar juara dunia.

"Saya tidak pernah berjuang untuk kejuaraan selain CEV, tetapi perbedaannya sangat besar," aku Quartararo.

“Tentu saja tahun lalu saya marah pada diri saya sendiri karena saya kehilangan kesempatan besar untuk memenangkan kejuaraan. Namun, sekarang saya berkata, 'oke, saya kehilangan kesempatan, tetapi itu adalah sesuatu yang memberi saya banyak pengalaman masa depan."

"Sekarang saya bahkan tidak frustrasi, karena saya pikir saya telah belajar banyak hal," ujar Quartararo.

"Tidak menerima saya akan berjuang untuk posisi ke-6 sampai ke-8 dan malah membuat kecelakaan. Ini adalah sesuatu yang harus saya perjuangkan dan terima. Pada akhirnya inilah yang membuat saya kehilangan banyak posisi di kejuaraan."

Baca Juga: Ayah Ungkap Ambisi Rossi Raih Podium Ke-200 Akan Diwujudkan Tahun Ini


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Crash.net

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X