Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Gaya Melatih Frank Lampard Lebih Jadul ketimbang Thomas Tuchel

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Sabtu, 27 Maret 2021 | 13:45 WIB
Ilustrasi pelatih Chelsea, Frank Lampard dan Thomas Tuchel.
TWITTER.COM/SPORTSINFORMER3
Ilustrasi pelatih Chelsea, Frank Lampard dan Thomas Tuchel.

BOLASPORT.COM - Sebuah pengakuan terlontar dari kiper ketiga Chelsea, Willy Caballero, soal perbedaan gaya kepelatihan Frank Lampard dan Thomas Tuchel.

Chelsea sempat dibesut oleh legenda mereka sendiri, Frank Lampard, yang awalnya dikontrak selama 3 tahun.

Di tengah embargo transfer dan minimnya pemain anyar, Frank Lampard sukses menempatkan Chelsea pada posisi empat besar di klasemen akhir Liga Inggris 2019-2020.

Namun, kisah manis Lampard dan Chelsea harus kandas di tengah jalan tepatnya pada paruh kedua Liga Inggris musim 2020-2021.

Baca Juga: Mulai Terpinggirkan, Winger Muda AC Milan Diminta Jangan Cabut Dulu

Diberi kebebasan membeli pemain hingga menghabiskan dana hampir 200 juta pounds (sekitar Rp 4,8 triliun), The Blues justru tampil melempem.

Peringkat Chelsea sempat terjun bebas di posisi sembilan di klasemen sementara Premier League.

Mereka hanya mampu meraih dua kemenangan dari delapan pertandingan terakhir Lampard di liga.

Seketika manajemen klub membuat keputusan untuk membebastugaskan Lampard dari jabatannya sebagai pelatih Chelsea pada 25 Januari 2021.

Baca Juga: Tuntutan Agen Makin Ngawur, Masa Depan Gianluigi Donnarumma Kian Kabur

Sebagai gantinya, Chelsea mengangkat pelatih pecatan PSG, Thomas Tuchel untuk menangani Mason Mount cs dengan kontrak selama 18 bulan.

Meski sempat dipandang sinis, Thomas Tuchel mampu membuktikan diri bahwa ia tidak salah mengambil tugas sebagai nakhoda Chelsea.

Eks pelatih Chelsea, Frank Lampard (kiri) dan juru taktik The Blues saat ini, Thomas Tuchel.
TWITTER.COM/COOLBREEZE1612
Eks pelatih Chelsea, Frank Lampard (kiri) dan juru taktik The Blues saat ini, Thomas Tuchel.

Kemajuan besar ditunjukkan Mason Mount cs dengan torehan 10 kemenangan dari 14 pertandingan di semua kompetisi.

Tak hanya itu, gawang Chelsea pun minim kebobolan berkat raihan 12 kali catatan nirbobol dari 14 laga tersebut.

Baca Juga: Karier Cerah, Penerus Lionel Messi Diminta Tak Buru-buru Kembali Turun ke Lapangan

Sejak mengambil alih jabatan pelatih, juru taktik asal Jerman tersebut sama sekali belum tersentuh kekalahan.

Tak mengherankan jika Tuchel memberi warna dan dimensi baru yang menghidupkan semangat Chelsea setelah sempat terpuruk bersama Lampard.

Kiper ketiga Chelsea, Willy Caballero, tidak membantah jika kehadiran Tuchel mampu memberikan perbedaan di dalam skuad.

Willy Caballero turut membandingkan gaya kepelatihan dan taktik antara Lampard dan Tuchel.

Baca Juga: Sejak Pergantian Tahun, Performa Antoine Griezmann Melesat di Barcelona

Kiper veteran asal Argentina tersebut menjelaskan bahwa Lampard lebih jadul dalam pendekatannya, sementara Tuchel lebih cenderung modern.

"Ketika berbicara soal pelatih, membandingkan satu sama lain, itu tidak nyaman," kata Caballero, dikutip BolaSport.com dari 90Min.

"Mereka hadir untuk sesuatu hal. Jika kami harus mendapati mereka sebagai pelatih, itu karena mereka berkualitas dan bagus."

"Mereka meyakinkan Anda tentang sepak bola yang ingin mereka lakukan dan kami adalah para pekerja, orang-orang yang melaksanakan rencana itu."

Baca Juga: Soroti Kematian 6.500 Pekerja, Pesepak Bola Ramai-ramai Protes Qatar

"Tidak diragukan lagi, dengan Frank, kami memiliki pendekatan yang lebih langsung tentang permainan, pada dasarnya itu permainan lawas ala sepak bola Inggris."

"Menyerang dengan cepat, dari sisi sayap, menggerakan bola secara terpusat atau menyerang dari satu sisi dan selesaikan di sisi lain, tetapi dengan sedikit vertikal."

KIper Chelsea, Willy Caballero.
TWITTER.COM/FUTBALLSURGERY
KIper Chelsea, Willy Caballero.

"Sepak bola yang disukainya sangat memusingkan, dengan pergerakan bola yang cepat. Dia juga suka menyerang dan menyerang balik."

"Sementara saat bersama Tuchel, ini lebih tentang menggabungkan konsep bermain dengan bola."

Baca Juga: Gareth Bale Balik ke Real Madrid adalah Realita, Bukan Keinginannya

"Kami menciptakan lebih banyak peluang. Dia hampir selalu memberi tahu kami bagaimana pertandingan akan berkembang, di mana aspek kunci milik lawan, kekuatan dan kelemahan mereka."

"Dengan ide-idenya, dari cara dia mencapai kemampuan maksimal timnya untuk bermain bagus, dia mengatakan kepada pemain apa yang kami butuhkan untuk lebih terlibat agar bisa bermain lebih cerah dan mengikuti rencananya."

"Pendekatan itu terkadang berhasil, terkadang juga tidak, tapi pendekatan permainan sepak bola modern selalu ada dalam idenya," ujar Caballero melanjutkan.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Goal International, 90Min

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
37
68
4
Juventus
37
68
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X