Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Lama Tak Ikuti Kompetisi Bulu Tangkis Apakah Baik bagi China?

By Delia Mustikasari - Rabu, 12 Mei 2021 | 17:15 WIB
Pasangan ganda campuran China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (jersey orange) dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di podium Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (jersey orange) dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di podium Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020).

BOLASPORT.COM - Tim bulu tangkis China berada dalam posisi sulit menjelang Olimpiade Tokyo yang dijdwalkan pada 23 Juli-8 Agustus mendatang.

China adalah satu-satunya negara bulu tangkis papan atas yang belum pernah bermain dalam turnamen kompetitif sejak All England Open digelar di Birmingham, Inggris atau absen bertanding dalam kopetisi internasional sekitar 15 bulan yang lalu.

Tim yang didukung oleh pemain tunggal putra terbaik, Chen Long dan Shi Yu Qo; pemain tunggal putri nomor 2 dunia Chen Yufei; dan pasangan ganda campuran nomor satu dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong seharusnya comeback pada Malaysia Open 2021 (25-30 Mei) di Bukit Jalil,

Namun, turnamen kualifikasi Olimpiade kedua terakhir telah ditunda tanpa batas waktu yang membuat tim China dalam kesulitan. 

Baca Juga: Hasil Undian Wakil Indonesia pada Singapore Open 2021 - Penentuan Hafiz/Gloria ke Olimpiade Tokyo

China juga menurunkan pemainnya pada Singapore Open 2021 (1-6 Juni) sebagai turnamen terakhir yang masuk penghitungan kualifikasi Olimpiade.

Tetapi, Singapore Open masih belum pasti karena ada masalah perbatasan perjalanan, karantina, dan kebijakan pemerintah yang harus ditangani karena pandemi Covid-19.

Tanpa turnamen ini, China akan memasuki Olimpiade Tokyo tanpa pernah bermain pada turnamen besar apa pun selama lebih dari satu setengah tahun.

Kondisi itu menimbulkan pertanyaan apakah para pemain mereka akan dapat mencapai puncak performa pada Olimpiade.

Dua hal dapat terjadi yakni para pemain mereka mungkin kesulitan untuk beradaptasi setelah berada di negara sendiri untuk waktu yang lama atau mereka mungkin hanya menampilkan yang terbaik pada Olimpiade.

Hasil sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa pemain top berjuang keras pada turnamen besar pertama mereka setelah istirahat panjang.

Tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, misalnya mengalami performa selama Thailand Open yang pertama dalam 10 bulan. Tetapi, dia bangkit kembali untuk memenangkan gelar All England.

Baca Juga: MotoGP Prancis 2021 - Makin Kuat, Marc Marquez Yakin Meningkat

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, juga berjuang untuk menemukan penampilan terbaiknya selama di Thailand. Dia terlihat bagus pada All England setelah mencapai babak kedua.

Namun, seluruh tim Indonesia dilarang bermain pada turnamen tersebut ketika salah satu penumpang dalam penerbangannya ke Birmingham dinyatakan positif Covid-19. Akibat alasan kesehatan dan keselamatan, mereka harus dikarantina.

Kento Momota (Jepang) juga berhasil mencapai perempat final pada turnamen pertamanya setelah lebih dari satu tahun setelah dikalahkan Lee Zii Jia.

Ada beberapa pengecualian meskipun Viktor Axelsen (Denmark) menjadi contoh yang baik.

Dia tidak bermain pad turnamen apa pun selama sembilan bulan. Tetapi, saat kembali bekompetisi dia tampil gemilang dengan memenangkan Thailand Open 1 dan 2 dan mencapai final World Tour Finals di Bangkok pada Januari.

Faktanya, dia telah menjadi pemain paling konsisten sejauh ini sebelum Covid-19 menjatuhkannnya pada final melawan rekan senegaranya, Anders Antonsen, pada Kejuaraan Eropa 2021 di Ukraina.

Terlepas dari ketidakkonsistenan di beberapa pemain, namun banyak yang percaya bahwa China akan lebih kuat dari sebelumnya ketika mereka bersaing pada Olimpiade karena tidak ada yang dapat mengukur performa mereka.

Jadi, yang terbaik adalah menganggapnya serius meskipun mereka tidak berkompetisi di turnamen internasional selama lebih dari setahun.

Baca Juga: Reaksi Dana White Jika McGregor Kalah dari Poirier Lagi pada UFC 264


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : The Star

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X