Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Valentino Rossi Sempat Jadi 'Orang Gila' karena Tinggalkan Repsol Honda

By Agung Kurniawan - Kamis, 16 September 2021 | 19:20 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada MotoGP Austria 2021 di Red Bull Ring.
MOTOGP.COM
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada MotoGP Austria 2021 di Red Bull Ring.

BOLASPORT.com - Valentino Rossi mengungkapkan dirinya pernah berani membuat keputusan gila meninggalkan Repsol Honda.

Sejak pertama kali muncul pada tahun 1996 di kelas 125cc, nama Valentino Rossi tidak bisa dipisahkan dari tim pabrikan Yamaha.

Meski bukan menjadi tim pertama yang dibela di kelas tertinggi, Yamaha akan selalu memiliki tempat tersendiri di hati Valentino Rossi.

Hal tersebut lantaran Valentino Rossi sudah menghabiskan waktu selama 15 musim untuk membalap bersama Yamaha.

Baca Juga: Karena Hal Ini Jorge Lorenzo Anggap Marc Marquez Susah Dikalahkan

Selain itu, pabrikan Iwata sudah mengantarkan The Doctor berhasil meraih empat dari total tujuh gelar juara dunia di kelas tertinggi.

Valentino Rossi sejatinya mengawali kiprahnya di kelas tertinggi bersama Honda, tim yang memiliki motor terbaik kala itu.

Diboyong pada tahun 2000 usai menjuarai 250cc, Valentino Rossi cuma butuh setengah musim untuk tampil moncer bersama motor legendaris Honda NSR500.

Valentino Rossi menjadi runner-up pada musim debut di kelas premier, saat itu 500cc.

Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Kali Ini 'Obat Kuat' Saja Tak Akan Cukup Bantu Valentino Rossi

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, di sela-sela seri balap MotoGP Aragon di Sirkuit Aragon, Spanyol, 11 September 2021.
PETRONAS YAMAHA SRT
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, di sela-sela seri balap MotoGP Aragon di Sirkuit Aragon, Spanyol, 11 September 2021.

Satu musim berselang, pembalap yang kini berusia 42 tahun itu berhasil meraih gelar juara bersama tim satelit Honda tersebut.

Tak ayal, torehan apik tersebut membuat Valentino Rossi mendapatkan kesempatan untuk memperkuat Repsol Honda.

Menunggangi motor RC211V, pembalap asal Italia itu kembali merajai kelas tertinggi untuk dua musim beruntun.

Baca Juga: Bayangan Buruk Valentino Rossi Saat Jalani Balapan Terakhir di MotoGP

Valentino Rossi bahkan hanya sekali gagal finis tiga besar selama dua musim memperkuat Repsol Honda dan menang 20 kali dari 32 lomba!

Menjadi juara dunia dalam tiga musim beruntun tidak serta merta membuat Valentino Rossi mau bertahan di zona nyaman.

Disinyalir tidak puas dengan pandangan bahwa dia juara karena faktor motor Honda, Valentino Rossi memutuskan hijrah ke Yamaha.

Valentino Rossi mengakui bahwa pindah dari Honda ke Yamaha saat itu merupakan keputusan gila.

Baca Juga: Jadwal MotoGP San Marino 2021 - Pesta Perpisahan Rossi dan Comeback Dovizioso

Pasalnya, pada tahun Valentino Rossi memutuskan pindah ke Yamaha, pabrikan garpu tala itu kesusahan untuk sekadar finis di posisi podium.

Sementara Honda mempertahankan reputasi pabrikan juara dengan tiga pembalap menduduki tiga posisi teratas di tabel klasemen akhir.

"Itu adalah keputusan yang gila karena untuk meninggalkan Honda Anda harus gila," ucap Valentino Rossi kepada DAZN, dilansir dari Tuttomotoriweb.

"Bahkan, ketika saya melihat kembali sekarang saya mengatakan pada diri sendiri bahwa saya gila," kata Valentino Rossi.

Baca Juga: Dari Ide yang Bikin Vinales Pensiun Main Twitter, Morbidelli Resmi Gabung Tim Pabrikan Yamaha

Meski demikian, sosok ikonik dengan nomor 46 itu merasa keputusannya untuk hengkang tidak sepenuhnya salah.

Valentino Rossi sudah tidak tahan dengan pandangan orang yang menyebut kemenangannya berasal dari motor bukan skill.

"Saya juga sangat percaya diri," ucap Valentino Rossi menjelaskan.

"Selain itu, saya tak tahan dengan komentar orang-orang yang mengatakan saya menang hanya karena mengendarai motor terbaik."

"Saat saya di trek, saya merasa pembalap tercepat, jadi saya bisa membalas dendam dan membuktikan saya bisa menang dengan motor lain," imbuhnya.

Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Bagnaia Incar Kemenangan, Miller Tak Mau Lakukan Kesalahan Lagi

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada MotoGP Austria 2021 di Red Bull Ring.
MOTOGP.COM
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada MotoGP Austria 2021 di Red Bull Ring.

BOLASPORT.com - Valentino Rossi mengungkapkan dirinya pernah berani membuat keputusan gila meninggalkan Repsol Honda.

Sejak pertama kali muncul pada tahun 1996 di kelas 125cc, nama Valentino Rossi tidak bisa dipisahkan dari tim pabrikan Yamaha.

Meski bukan menjadi tim pertama yang dibela di kelas tertinggi, Yamaha akan selalu memiliki tempat tersendiri di hati Valentino Rossi.

Hal tersebut lantaran Valentino Rossi sudah menghabiskan waktu selama 15 musim untuk membalap bersama Yamaha.

Baca Juga: Karena Hal Ini Jorge Lorenzo Anggap Marc Marquez Susah Dikalahkan

Selain itu, pabrikan Iwata sudah mengantarkan The Doctor berhasil meraih empat dari total tujuh gelar juara dunia di kelas tertinggi.

Valentino Rossi sejatinya mengawali kiprahnya di kelas tertinggi bersama Honda, tim yang memiliki motor terbaik kala itu.

Diboyong pada tahun 2000 usai menjuarai 250cc, Valentino Rossi cuma butuh setengah musim untuk tampil moncer bersama motor legendaris Honda NSR500.

Valentino Rossi menjadi runner-up pada musim debut di kelas premier, saat itu 500cc.

Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Kali Ini 'Obat Kuat' Saja Tak Akan Cukup Bantu Valentino Rossi

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, di sela-sela seri balap MotoGP Aragon di Sirkuit Aragon, Spanyol, 11 September 2021.
PETRONAS YAMAHA SRT
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, di sela-sela seri balap MotoGP Aragon di Sirkuit Aragon, Spanyol, 11 September 2021.

Satu musim berselang, pembalap yang kini berusia 42 tahun itu berhasil meraih gelar juara bersama tim satelit Honda tersebut.

Tak ayal, torehan apik tersebut membuat Valentino Rossi mendapatkan kesempatan untuk memperkuat Repsol Honda.

Menunggangi motor RC211V, pembalap asal Italia itu kembali merajai kelas tertinggi untuk dua musim beruntun.

Baca Juga: Bayangan Buruk Valentino Rossi Saat Jalani Balapan Terakhir di MotoGP

Valentino Rossi bahkan hanya sekali gagal finis tiga besar selama dua musim memperkuat Repsol Honda dan menang 20 kali dari 32 lomba!

Menjadi juara dunia dalam tiga musim beruntun tidak serta merta membuat Valentino Rossi mau bertahan di zona nyaman.

Disinyalir tidak puas dengan pandangan bahwa dia juara karena faktor motor Honda, Valentino Rossi memutuskan hijrah ke Yamaha.

Valentino Rossi mengakui bahwa pindah dari Honda ke Yamaha saat itu merupakan keputusan gila.

Baca Juga: Jadwal MotoGP San Marino 2021 - Pesta Perpisahan Rossi dan Comeback Dovizioso

Pasalnya, pada tahun Valentino Rossi memutuskan pindah ke Yamaha, pabrikan garpu tala itu kesusahan untuk sekadar finis di posisi podium.

Sementara Honda mempertahankan reputasi pabrikan juara dengan tiga pembalap menduduki tiga posisi teratas di tabel klasemen akhir.

"Itu adalah keputusan yang gila karena untuk meninggalkan Honda Anda harus gila," ucap Valentino Rossi kepada DAZN, dilansir dari Tuttomotoriweb.

"Bahkan, ketika saya melihat kembali sekarang saya mengatakan pada diri sendiri bahwa saya gila," kata Valentino Rossi.

Baca Juga: Dari Ide yang Bikin Vinales Pensiun Main Twitter, Morbidelli Resmi Gabung Tim Pabrikan Yamaha

Meski demikian, sosok ikonik dengan nomor 46 itu merasa keputusannya untuk hengkang tidak sepenuhnya salah.

Valentino Rossi sudah tidak tahan dengan pandangan orang yang menyebut kemenangannya berasal dari motor bukan skill.

"Saya juga sangat percaya diri," ucap Valentino Rossi menjelaskan.

"Selain itu, saya tak tahan dengan komentar orang-orang yang mengatakan saya menang hanya karena mengendarai motor terbaik."

"Saat saya di trek, saya merasa pembalap tercepat, jadi saya bisa membalas dendam dan membuktikan saya bisa menang dengan motor lain," imbuhnya.

Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Bagnaia Incar Kemenangan, Miller Tak Mau Lakukan Kesalahan Lagi


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : tuttomotoriweb.it

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
33
76
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Girona
33
71
3
Barcelona
32
70
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
32
48
8
Valencia
32
47
9
Getafe
33
43
10
Villarreal
32
42
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
33
58
6
Lazio
34
55
7
Atalanta
32
54
8
Napoli
33
49
9
Fiorentina
32
47
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X