BOLASPORT.COM - Manchester United mungkin menyesal tidak memilih Antonio Conte sebagai pelatih, sementara dia kini sedang melejit bersama Tottenham Hotspur.
Antonio Conte membawa Tottenham Hotspur menguasai peringkat keempat di klasemen sementara Liga Inggris.
Kursi terakhir pemberi jatah tiket Liga Champions itu direbut Spurs dengan gaya.
Armada Antonio Conte menggilas Newcastle United 5-1 akhir pekan kemarin (3/4/2022).
Keberadaan Harry Kane dkk di peringkat keempat makin dipastikan dengan kekalahan Arsenal di kandang Crystal Palace sehari kemudian.
Akibatnya, The Gunners gagal kembali ke 4 besar dan menyalip sang rival sekota.
Di sisi lain, Manchester United tergelincir menjauhi zona Liga Champions.
Kombinasi sekadar imbang dengan Leicester City dan kemenangan West Ham atas Everton membuat Setan Merah turun ke posisi 7.
Jaraknya hanya satu setrip dari titik terendah yang pernah diduduki Man United di klasemen Liga Inggris musim ini.
Kehadiran Ralf Rangnick sebagai pelatih interim terbukti tidak berdampak banyak terhadap performa United.
Posisi Setan Merah sekarang sama dengan titik ketika Rangnick mengambil alih tugas Michael Carrick pada 3 Desember 2021.
Melihat perbedaan kondisi Tottenham dan Man United kini, Setan Merah mungkin menyesal kenapa mereka tidak mendaratkan Antonio Conte lebih dulu.
United diklaim menuai hasil dari kegagalan merekrut Conte saat dirinya sedang tersedia.
Conte memang mengawali musim ini tanpa klub setelah berpisah dari Inter Milan, yang dibawanya juara Liga Italia 2020-2021.
Eks gelandang Juventus sempat sangat dekat dengan Man United.
Saat Setan Merah digunduli Liverpool 0-5 (24/10/2021), tuntutan penunjukan Antonio Conte untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer makin menggema.
Namun, klub masih memberi kepercayaan buat Solskjaer dan rumor soal Conte pun mereda.
Pekan berikutnya, Man United mencukur Tottenham 3-0.
Baca Juga: Antonio Conte Bikin Tottenham Kunyah Newcastle 5-1, Bukan Rekor Kemenangan Terbesar
Hasil yang membuat petinggi klub sepertinya yakin dengan keputusan mempertahankan Solskjaer.
Jadilah Solskjaer sintas di MU, sementara Tottenham akibat kekalahan itu melakukan langkah berani.
Tiga hari pascakekalahan dari United, Spurs memecat Nuno Espirito Santo yang baru bekerja beberapa bulan di klub.
Tottenham menggantinya, tak lain dengan sosok Antonio Conte pada 2 November.
Tak sampai tiga pekan selepas pelantikan Conte oleh Tottenham, Solskjaer nyatanya benar-benar didepak Man United.
Kekalahan 1-4 dari Watford (20/11/2021) ibarat hanya menunda pemecatan yang seharusnya dilakukan lebih awal ketika United digasak Liverpool.
Dengan Antonio Conte saat itu sudah diikat Tottenham, kendali kepelatihan Setan Merah dipegang sebentar oleh Michael Carrick.
Kemudian Ralf Rangnick datang untuk menuntaskan tugasnya sampai akhir musim ini.
Meski datang dengan segudang pujian dan selebrasi, pelatih berjulukan "Bapak Gegenpressing" itu kalah bersinar dari polesan Antonio Conte.
Januari lalu, terkuak alasan kenapa Conte batal bergabung dengan Manchester United sebelum proposal dari Spurs datang.
Dikutip BolaSport.com dari Telegraph, gaya kepelatihan dan kepemimpinan Conte dikhawatirkan tak cocok dengan materi skuad United.
Selain itu, klub juga menghindari terjadinya otoritas berlebih yang dipegang Conte.
Baca Juga: Daripada Erik ten Hag dan Mauricio Pochettino, Man United Lebih Baik Rekrut Antonio Conte
Dia memang terkenal vokal menyuarakan tuntutan kepada klub, selain juga diduga ingin melakukan perombakan besar-besaran di tim.
Yang terjadi sekarang, justru metode latihan "siksaan" dan manuver transfer Conte sukses mendorong Tottenham berada di 4 besar untuk pertama kali di bawah komandonya.
Coba Man United lebih dulu mengangkat Antonio Conte daripada pertahankan Solskjaer.
Mungkinkah mereka bertukar nasib sekarang dengan Tottenham?
"Spurs cerdas dengan bergerak lebih dulu untuk merekrut Antonio Conte yang luar biasa," ucap pandit top Jamie Carragher dalam kolom di Telegraph.
"Kita tak akan tahu apakah Conte tertarik melatih United, jika memang mereka menunjukkan minat."
"Beberapa orang bilang Conte tak cocok buat United."
"Apa yang sebenarnya diinginkan United?"
"Apakah mereka begitu naif untuk percaya dengan adanya Sir Alex Ferguson yang lain di luar sana, yang mengelola klub sesukses dia 25 tahun ke depan?"
"Ayo bangun! Dunia sepak bola sudah berubah. Manajer seperti itu tidak eksis lagi sekarang," lanjut sang legenda Liverpool saat itu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk, Telegraph.co.uk |
Komentar