BOLASPORT.COM - Direktur Olahraga Bayern Muenchen, Hasan 'Brazzo' Salihamidzic, menyatakan Die Roten mustahil menjadi klub Erling Haaland berikutnya.
Penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland, dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia saat ini.
Hal itu tidak lepas dari penampilan luar biasa yang ditunjukan Haaland bersama Borussia Dortmund dan timnas Norwegia.
Sejak bergabung dengan Dortmund pada Januari 2020, Erling Haaland telah mencatatkan 88 penampilan di lintas kompetisi.
Dari jumlah laga tersebut, Erling Haaland berhasil menorehkan 85 gol dan 23 assist.
Penyerang berusia 21 tahun itu juga sukses mempersembahkan trofi DFB Pokal untuk Die Borussien.
Adapun dengan timnas Norwegia, Haaland telah membukukan 15 gol dari 17 laga.
Baca Juga: Berjodoh dengan Tiang Gawang, Lionel Messi Ulangi Rekor Apes Bakary Sako 10 Tahun Lalu
Dengan performa tersebut, Haaland pun menjadi komoditas panas yang akan diperebutkan di bursa transfer musim panas 2022.
Sejumlah klub top Eropa dilaporkan telah mengambil ancang-ancang untuk menebus klausul 'murah' penyerang berusia 21 tahun tersebut yang akan aktif pada akhir musim 2021-2022.
Adapun rilis klausul Haaland bernilai 75 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun.
Jumlah itu terbilang murah jika dibandingkan dengan harga pasaran Haaland yang mencapai 150 juta euro (setara dengan Rp2,2 triliun).
Salah satu klub dikaitkan dengan sang striker adalah Bayern Muenchen.
Baca Juga: 3 Pilar Cedera sampai Musim Berakhir, Manchester City Terancam Gagal Juara Liga Inggris
Muenchen memang dikenal hobi membajak pemain bintang Dortmund.
Yang paling mencolok adalah Robert Lewandowski yang dibeli Muenchen dari Dortmund pada 2014.
Namun, Hasan Salihamidzic justru menyatakan bahwa Muenchen tak akan menjadi klub Haaland selanjutnya.
Salimadzic tidak menjelaskan secara rinci mengapa Muenchen tak akan merekrut Haaland.
"Kami tidak akan menjadi klub Erling Haaland berikutnya, itu pasti," ucap Salihamidzic seperti dikutip BolaSport.com dari Sport1.
| Editor | : | Ade Jayadireja |
| Sumber | : | Sport1 |
Komentar