Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Indonesia Gabung EAFF Tak Seindah Bayangan: Beda Kelas, Garuda Hadapi Alur Rumit Tantang Macan Asia

By Metta Rahma Melati - Kamis, 21 Juli 2022 | 16:00 WIB
Para pemain timnas Indonesia saat melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua ke gawang Kuwait dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 yang bergulir di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, pada Rabu (8/6/2022).
PSSI
Para pemain timnas Indonesia saat melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua ke gawang Kuwait dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 yang bergulir di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, pada Rabu (8/6/2022).

BOLASPORT.COM - Wacana Indonesia untuk keluar dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) untuk bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) ramai diperbincangkan. Akan tetapi jika Indonesia bergabung dengan EAFF mungkin tak seindah bayangan dengan bisa mendapatkan lawan-lawan kelas wahid alias Macan Asia.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sudah menghubungi EAFF terkait wacana di atas.

Iriawan mengaku EAFF menyambut baik Indonesia apabila ingin bergabung.

"Sudah menyampaikan lewat Sekjen (Yunus Nusi). Mereka senang kalau kita masuk,” ujar Mochamad Iriawan kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Akan tetapi PSSI belum memberikan keputusan, Iriawan mengaku masih mempertimbangkan dengan matang.

Baca Juga: Persib yang Tandang ke Bhayangkara FC Berpeluang Didukung Bobotoh, Widodo Cahyono Putro: Memacu Semangat

 

"Pastinya akan kami diskusikan dengan matang ya. Terima kasih untuk netizen yang menyarankan karena itu bukti kecintaan kepada tim nasional kita," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

"Tapi harus kami diskusikan dengan matang, karena tidak memutuskan langsung karena kami harus menghitung untung ruginya, kami hitung cost benefitnya," ujarnya.

Wacana untuk keluar dari AFF muncul setelah timnas U-19 Indonesia gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022.

Timnas U-19 Indonesia kalah head-to-head dari Vietnam dan Thailand, meski sama-sama memiliki 11 poin.

Tim besutan Shin Tae-yong gagal mencetak gol ke gawang Vietnam dan Thailand.

Sementara, Vietnam dan Thailand masing-masing mencetak satu gol dalam pertemuan keduanya di fase Grup A yang berakhir dengan skor 1-1.

Namun, jika Indonesia bergabung dengan EAFF akan lebih baik? Mungkin jawabannya tidak seindah yang dibayangkan.

Jika Indonesia bergabung dengan EAFF, maka timnas Indonesia akan berkompetisi di EAFF E-1 Football Championship, layaknya Piala AFF jika di AFF.

Baca Juga: Perkenalkan Bus Tim Terbaru, Presiden Arema FC Harap Jadi Pemicu Semangat dalam Bertanding

Dapat dibayangkan timnas Indonesia akan bertemu tim-tim Macan Asia seperti Korea Selatan, Jepang, dan China.

Itu mungkin sekali terjadi tapi timnas Indonesia harus menempuh alur rumit untuk menghadapi tiga negara itu.

Pasalnya sistem yang diadopsi EAFF E-1 Football Championship berbeda dengan Piala AFF.

EAFF saat ini terdiri dari 10 anggotta, Korea Selatan, Jepang, China, Korea Utara, Taiwan, Hong Kong, Guam, Macau, Mongolia, dan Kepulauan Mariana Utara.

EAFF E-1 Football Championship memiliki tiga putaran dalam sistem kompetisinya, first preliminary round, second preliminary round, dan final round.

Karena perbedaan kelas alias peringkat di FIFA, Korea Selatan, Jepang, dan China langsung masuk ke final round.

Ketiganya menunggu satu tim hasil dari first preliminary round dan second preliminary round.

Pada edisi 2019, empat tim yakni Guam, Macau, Mongolia, dan Kepulauan Mariana Utara bersaing di first preliminary round.

Peringkat teratas klasemen babak tersebut yakni Mongolia masuk ke second preliminary round bersaing dengan Korea Utara, Taiwan, dan Hong Kong.

Hong Kong keluar sebagai juara klasemen second preliminary round dan berhak melaju ke final round untuk bersaing dengan Korea Selatan, Jepang, dan China.

Pada babak final round Hong Kong berakhir di dasar klasemen dan Korea Selatan keluar sebagai juara EAFF E-1 Football Championship setelah mengumpulkan poin terbanyak.

Itu artinya, jika bergabung EAFF timnas Indonesia tidak bisa langsung berhadapan dengan Macan Asia seperti Korea Selatan, Jepang, atau China.

Berdasarkan peringkat FIFA saat ini, timnas Indonesia berada di posisi 159.

Timnas Indonesia ada di bawah negara-negara yang masuk second preliminary round edisi 2019, Taiwan (157), Hong Kong (147), dan Korea Utaran (109).

Sementara Indonesia di atas Guam (207), Macau (182), Mongolia (186), dan Kepulauan Mariana Utara yang berada di first preliminary round.

Timnas Indonesia bisa saja masuk second atau first preliminary round, Garuda tidak bisa langsung tergabung di final round bersama Korea Selatan, Jepang, dan China.

Sebagai gambaran lain, EAFF E-1 Football Championship 2022 hanya diikuti oleh empat tim dan langsung memainkan final round.

Edisi ini, first dan second preliminary round tidak lakukan.

Korea Utara mengundurkan diri dari kompetisi, slot yang tersisa dari tim yang berpartisipasi di final round diputuskan berdasarkan peringkat FIFA per 31 Maret 2022.

Empat tim yang masuk ke final round berdasarkan peringkat tersebut ialah Jepang (23), Korea Selatan (29), China (77), dan Hong Kong (147).

Alur tersebut tentunya berbeda dengan Piala AFF yang hanya menerapkan babak penyisihan, semifinal, dan final.

Sementara itu, ada sejumlah kerugian jika Indonesia bergabung dengan EAFF.

Biaya akan membengkak mengingat perjalanan jauh dari Indonesia ke daerah Asia Timur.

Lalu, AFF rutin mengadakan turnamen kelompok usia muda, seperti Piala AFF U-16, U-19, dan U-23.

Sementara EAFF belum memiliki turnamen kelompok umur.

Jika meninggalkan AFF, Indonesia tidak bisa lagi mengikuti turnamen kelompok usia muda yang penting untuk mencari bibit potensial mengisi skuad senior.

Malah bisa jadi kualitas timnas kelompok umur kita tertinggal dengan negara-negara ASEAN yang bakal rutin mengikuti Piala AFF U-16, U-19, dan U-23.

Jadi apakah lebih baik jika timnas Indonesia meninggalkan AFF untuk bergabung dengan EAFF? Apakah seindah bayangan? Semoga PSSI dan pihak terkait dengan matang menyikapi dan memutuskan soal wacana ini.


Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
36
93
2
Barcelona
35
76
3
Girona
36
75
4
Atlético Madrid
36
73
5
Athletic Club
36
62
6
Real Betis
35
55
7
Real Sociedad
35
54
8
Villarreal
36
51
9
Valencia
35
48
10
Getafe
36
43
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Napoli
36
51
9
Fiorentina
34
50
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X