Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Lorenzo soal Kontroversi MotoGP 2015: Rossi Seharusnya Minta Maaf ke Marquez

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 15 Agustus 2022 | 12:45 WIB
Dari kiri: Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi di atas podium setelah balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei 2015. Ketiga pembalap menjadi aktor dari musim yang menyajikan kompetisi paling dramatis dalam sejarah MotoGP.
MOTOGP.COM
Dari kiri: Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi di atas podium setelah balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei 2015. Ketiga pembalap menjadi aktor dari musim yang menyajikan kompetisi paling dramatis dalam sejarah MotoGP.

BOLASPORT.COM - Jorge Lorenzo melihat kembali kontroversi yang terjadi pada 2015. Menurutnya perseteruan timbul karena Marc Marquez sakit hati dengan Valentino Rossi.

Kalau mendapat satu kesempatan memodifikasi kisah kesuksesannya menjadi juara MotoGP, Jorge Lorenzo mungkin akan gelar terakhir pada 2015.

Sebab, keberhasilan Jorge Lorenzo menjadi juara musim itu tertutupi perseteruan antara dua rivalnya yaitu Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Tuduhan Rossi bahwa Marquez membantu Lorenzo jelang seri GP Malaysia telah mendiskreditkan penampilan kuat Por Fuera.

Memang Rossi lebih menonjol daripada Lorenzo pada musim itu.

Penampilan kuat Rossi menjadi sensasi karena dia mendekatkan diri dengan pencapaian penting yaitu gelar juara dunia ke-10.

Pembalap kawakan itu sudah tampil kuat sejak awal kompetisi dengan kemenangan pada seri pembuka di Qatar.

Rossi kemudian selalu finis tiga besar dalam 12 balapan pertama dengan catatan kemenangan pada GP Qatar, GP Argentina, dan GP Belanda.

Penampilan kuat sepanjang musim membawa The Doctor memuncaki klasemen dari awal hingga menjelang seri terakhir di Valencia.

Baca Juga: Lorenzo: Persaingan di MotoGP Saat Ini Tak Seperti Era Saya dan Rossi

Adapun Lorenzo sempat hilang dari radar karena gagal mencapai podium pada tiga seri pertama.

Baru setelah pecah telur dengan kemenangan pada seri keempat di Jerez, Lorenzo menunjukkan taji sebagai jawara untuk menjadi pesaing terdekat rekan setimnya.

Secara statistik, Lorenzo pantas menjadi juara musim itu.

Lorenzo mencetak 7 kemenangan berbanding 4 milik Rossi, 5 berbanding 1 dalam pole position, serta 6 berbanding 4 dalam lap tercepat.

Hanya dalam urusan mencetak podium Rossi lebih baik daripada Lorenzo. The Doctor 15 kali finis tiga besar sementara Lorenzo "hanya" 12 kali.

"Tahun itu saya bisa saja menjadi juara dengan mudah karena saya yang tercepat," ucap Lorenzo kepada Cycle World, dikutip BolaSport.com dari Crash.

"Akan tetapi saat balapan selalu saja ada masalah."

"Seperti masalah dengan kaca helm (GP Qatar), hujan pada hari Minggu setelah akhir pekan yang kuat bagi saya di Silverstone dengan lintasan kering."

"Jadi terlepas dari kecepatan yang saya miliki, musim itu menjadi musim yang sulit," sambung pembalap yang sudah menjadi rival Rossi sejak musim debutnya itu.

Baca Juga: Lorenzo: Medsos Bikin MotoGP Kurang Asik, Pembalap Lebih Sibuk Pencitraan

Momentum bagus didapat Lorenzo pada pengujung musim ketika dia empat kali finis di depan Rossi dalam lima seri terakhir.

Hukuman start dari posisi buncit yang diterima Rossi pada balapan terakhir di Valencia tak disia-siakan Lorenzo untuk mengambil alih takhta dengan keunggulan lima poin.

Walau penalti pada GP Valencia menjegal langkah Rossi menjadi juara dunia lagi, kejatuhan putra Graziano Rossi itu terjadi pada seri sebelumnya di Malaysia.

Rossi menyesali keputusannya menuding Marquez membantu Lorenzo di depan awak media pada konferensi pers pra-event sehingga memicu peristiwa Sepang Clash.

Mengenai hal ini Lorenzo punya pendapat lain.

Lorenzo menilai Rossi seharusnya bisa menolong dirinya sendiri jika meminta maaf kepada Marquez setelah insiden pada GP Argentina.

GP Argentina menandai titik balik dari hubungan Rossi dengan Marquez yang awalnya akrab.

Marquez gagal finis setelah ban depannya beradu dengan ban belakang Rossi yang hendak menikung di depannya.

Rossi tidak meminta maaf kepada Marquez. Malahan The Doctor mengkritik gaya berlomba The Baby Alien yang disebutnya terlalu berlebihan.

Baca Juga: Jorge Lorenzo: Marc Marquez Memang Tak Sudi Valentino Rossi Juarai MotoGP 2015

"Marc adalah pembalap yang selalu mempertaruhkan segalanya, menang atau tidak sama sekali," ucap Rossi yang keluar sebagai pemenang.

"Ketika saya menyalip, dia menyenggol saya pertama kali. Saat berakselerasi dia menyenggol saya lagi dan insiden itu terjadi."

"Sayang sekali karena seharusnya kami terlibat duel bagus hingga akhir."

"Dia tahu kalau saya menyalipnya, saya sedikit lebih cepat darinya. Jadi dia mencoba segalanya tetapi menurut saya dia sedikit terlalu berlebihan," sambung Rossi.

Walau Marquez tidak menunjukkan respons dendam sesudah lomba, Lorenzo merasa bahwa di Argentinalah permusuhan Marquez dengan Rossi tercipta.

"Banyak faktor terlibat, tetapi untuk kisah Rossi-Marquez, balapan GP Argentina sangat krusial," sambung Lorenzo.

"Valentino bertanggung jawab atas kecelakaan Marquez, tetapi dia tidak meminta maaf setelah balapan."

"Marc tidak menyukainya. Saya pikir permintaan maaf dari Rossi akan mengubah rangkaian peristiwanya."

"Marquez tidak benar-benar ingin saya memenangkan gelar, kami bukan teman," kata juara dunia lima kali itu menegaskan.

Baca Juga: Sembuh Saja Tidak Cukup, Marc Marquez Butuh Bantuan dari Jepang untuk Juara MotoGP


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X