Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Tontowi Ahmad Singgung Kurangnya Regenerasi pada Ganda Campuran Indonesia

By Delia Mustikasari - Jumat, 21 Oktober 2022 | 18:24 WIB
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir saat berbicara sebagai tim pencari bakat Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR  Djarum Jati, Kudus.
MEGAPRO
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir saat berbicara sebagai tim pencari bakat Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum Jati, Kudus.

BOLASPORT.COM - Indonesia saat belum memiliki lagi ganda campuran yang diandalkan untuk bersaing di level atas. Terakhir kali sektor ini mengandalkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam persaingan elite dunia.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi ganda campuran terakhir yang meraih medali emas Olimpiade. Pasangan ini meraihnya pada Olimpiade Rio 2016.

Saat ini, ganda campuran senior di pelatnas diisi oleh Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, Rehan Naufal Kusharjanto, Lisa Ayu Kusumawati.

"Yang kurang dari ganda campuran sekarang adalah dari regenerasinya menurut saya. Jadi, sewaktu saya sama Butet (sapaan akrab Liliyana Natsir). Misalnya, saya waktu itu nomor satu, harusnya estafetnya ke peringkat kedua atau ketiga Indonesia," kata Tontowi.

Baca Juga: Audisi Umum PB Djarum 2022 - Cerita Tontowi Ahmad Pertama Kali Masuk Tim Pencari Bakat

"Tetapi, sekarang berbeda. Tongkat estafet jatuh ke ke nomor empat atau lima dan negara lain pemainnya masih sama," kata Tontowi ditemui di sela-sela Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum Jati, Kudus, Jumat (21/10/2022).

"Contohnya di China, Zhang Nan/Zhao Yun Lei turunnya ke Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Dari Thailand sudah ada (Dechapol/Sapsiree). Jadi, nomor satunya mereka sudah bertemu dengan nomor tiga kita."

Sementara itu, ganda campuran Indonesia di pelatnas saat ini langsung menjadi nomor satu Indonesia meski seharusnya masih menjadi nomor tiga atau empat nasional.

"Jadi kalau bertemu dengan nomor satu negara lain, kita masih tertinggal. Pesan saya buat adik-adik, bukan saya menjelekkan. Mereka harus lebih bekerja keras. Target kita ini mengejar mereka," tutur Tontowi.

"Mau target apa saat Denmark Open karena sudah kalah pada babak pertama. Jadi memang harus kerja keras. Kalau terlalu santai saat pertandingan itu tidak bisa karena menurut saya mereka masih tertinggal," aku Tontowi.

"Harusnya ganda campuran nomor tiga nasional harus bisa stabil mulai sekarang. Tetapi, peringkat kedua dan ketiga nasional sudah hilang. Jadi, yang ada (nasional) nomor empat harus ada di peringkat satu nasional sehingga ada gap disitu mau tidak mau."

"Misalnya saat Sudirman Cup, negara lain sudah menurunkan pasangan nomor satu, sedangkan nomor satu Indonesia seharusnya masih nomor empat (nasional).

Kondisi tersebut menurut Tontowi membuat ganda campuran di pelatnas harus berusaha ekstra keras.

"Bukan menyalahkan pelatihnya. Namun, memang ada gap. Waktu zaman Owi/Butet, Zhang Nan/Zhao Yun Lei, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark), Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, Dechapol/Sapsiree itu sudah ada,"

"Tetapi, mereka belum matang karena masih kalah dengan pemain di atas. Harusnya saat masih zaman tiga wakil ini, ganda campuran Indonesia di bawahnya harus sudah matang," ujar Tontowi.

"Yang sudah matang lengser sehingga pemain di bawahnya naik level dan menjadi andalan setelah pemain teratas Indonesia pensiun. Namun, sekarang pasangan yang masih di bawah ini sudah naik karena nomor dua dan nomor tiganya hilang."

"Ini yang menjadi kendala menurut saya. Bukan berarti gap mereka terlalu jauh. Mereka hanya tertinggal pengalaman dan yang belum punya banyak pengalaman ini disuruh menghadapi musuh berpengalaman yang butuh proses juga," tutur Tontowi.

Pria berusia 35 tahun itu menjelaskan bahwa pergantian pemain terjadi setelah Olimpiade.

"Sama juga kejadiannya dengan ganda putra. Waktu itu 2015, awal mula Minions naik itu dari situ. Dulu ada Ahsan/Hendra, Lee Yong-dae. Minions belum bisa untuk menyodok mereka," ucap Tontowi.

"Minions hanya ramai saja (memberikan perlawanan). Tetapi, setelah kekuatan ganda putra bergeser, sudah tidak ada, mereka (minion) naik. Kayak Ahsan/Hendra untuk naik lagi itu susah karena Minions sudah matang posisinya."

"Bukan tertinggal, kayak misalnya Rinov/Pitha bertemu dengan ganda campuran ketiga China masih bisa menang karena kemampuannya rata. Kualitas pasti bagus di kelasnya. tinggal kita sekelas tidak dengan mereka, pertanyaannya kan begitu," ujar Tontowi.

"Jadi, kualitas itu dari sudut mananya. Contohnya pemain disini punya kualitas yang saat ini mengikuti audisi. Jadi harus dilihat ukurannya dimana. Bukan berarti kalah dia tidak punya kualitas."

"Mungkin zaman Xu Chen/Ma Jin, Zhang/Zhao mereka (ganda campuran lima besar dunia belum punya kualitas. Namun, mereka memiliki kualitas di kelas mereka," ucap Tontowi.

Sementara itu, banyak 543 pebulu tangkis belia lolos ke tahap ketiga Audisi Umum PB Djarum 2022.

Pada tahap ketiga, peserta akan menjalani tahap turnamen. Peserta yang kalah dalam tahap turnamen dipastikan gugur.

Baca Juga: Audisi Umum PB Djarum 2022 - 543 Peserta Ikuti Tahap Ketiga


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X