Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Greysia Polii: Ganda Putri Indonesia Bikin Gemas, China dan Jepang Musuhnya Teman Sendiri

By Delia Mustikasari - Kamis, 3 Agustus 2023 | 21:38 WIB
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu nampak berfoto bersama di Istora Senayan, Jakarta, 12 Juni 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu nampak berfoto bersama di Istora Senayan, Jakarta, 12 Juni 2022.

BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mengenang momen dua tahun meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 pada 2 Agustus kemarin bersama Apriyani Rahayu.

Tak hanya itu, dia juga membagikan informasi kesibukannya saat ini setelah resmi gantung raket pada Juni 2022.

Selain baru menjadi ibu dari satu putri, menjalankan bisnis, dan motivator di PBSI dan klubnya (Jaya Raya), dia juga menjadi Ketua Komisi Atlet BWF.

Dia juga diundang oleh International Olympic Committee (IOC) ke Lausanne, Swiss.

Disana dia menghadiri forum internasional yang akan membahas perkembangan persiapan Olimpiade Paris 2024 serta penyelenggaraan Olimpiade di masa yang akan datang.

Namun, setelah Greysia/Apriyani prestasi ganda putri Indonesia tengah mengalami pasang surut.

Setelah meraih hasil cukup baik pada 2022, Apriyani yang kini bertandem dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti belum meraih prestasi lagi pada 2023.

"Ketika saya mau pensiun, saya selalu mau ada regenerasi. Bicara ganda putri itu bukan saya saja etika saya mau pensiun, Koh Didi (Eng Hian, pelatih ganda putri) mengingatkan untuk membantu adik-adik," kata Greysia kepada media, termasuk BolaSport.com di Jakarta.

"Saya jadi lemah hati. Dan saya iyakan. Jangan sampai hilang, jangan apa yang telah dibangun dengan susah payah ini lepas begitu saja," aku perempuan 35 tahun itu.

"Sekarang prestasinya sedang tidak baik-baik saja, saya tidak bisa men-judge mereka karena saya tahu mereka curhat. Mereka cerita semuanya ke saya."

Apriyani bahkan belum lama ini dihubungi oleh Apriyani dan Fadia.

"Jadi, mereka ini sedang  dalam proses dimana mereka ingin jadi dewasa. Jadi, saya tidak bisa bilang prestasinya tidak bagus. Mereka dalam proses  mau menjadi dewasa," tutur Greysia.

"Fadia kalau kita lihat, dia baru dipasangkan dengan Apriyani dan hebatnya adalah mereka langsung bisa jadi juara, langsung bisa berprestasi."

Baca Juga: Australian Open 2023 - Fajar/Rian Nikmati Pertandingan Jelang Jumpa Wakil Korea Selatan

"Berarti, saya sudah senang di situ, karena membuktikan bahwa Fadia tidak kalah. Tidak ada kalah power, fisik dengan negara lain," ucap istri Felix Djimin ini.

Greysia lalu menyoroti apa yang masih menjadi kekurangan sektor ganda putri Indonesia.

"Terkadang ganda putri Indonesia ini ketika melihat China atau lawan yang lebih kuat seperti Jepang, Korea masih kayak haduuh gue bisa nggak ya? Kayak gitu loh, yang kadang-kadang saya juga gemas. Sampai saya kemarin nge-tweet juga."

"Mereka mempunyai bakat yang baik, tidak kalah baik dengan negara lain. Jadi, otomatis harus dari diri mereka sendiri. Pelatih saja tidak bisa. Mereka yang harus berjuang," tutur Greysia.

Greysia berharap Indonesia memiliki banyak pasangan ganda putri seperti Korea, China dan Jepang yang bisa mencetak ganda putri andal lebih dari satu pasang.

Tiga negara ini bergantian memiliki pasangan yang meraih gelar dalam turnamen BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia).

"Misalnya pada Japan Open, Kim So-yeong/Kong Hee-yong juara. Do Indonesia Open sebelumnya Lee So-hee/Baek Ha-na yang juara."

"Kami berharap bisa seperti ganda putra yang memiliki enam pasang. Itu regenerasinya luar biasa. Tetapi memang teknik ganda putra dan putri itu berbeda," aku Greysia.

"Saat ini sementara Race to Olympics  Apriyani/Fadia dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi yang paling berpeluang. Mau tidak mau kita harus menerima bahwa memang Indonesia belum ada peluru yang lain."

"Dari sini kita harus menerima dan sebagai suporternya mereka. Dan juga mungkin pelatihnya harus mengejar mereka supaya mereka bisa masuk ke dalam delapan besar."

Suatu negara pada sektor ganda baru bisa meloloskan dua pasang jika wakil di negara tesebut masuk di jajaran 8 besar dunua.

"Dari situ masalah teknik, masalah fisik, dan lainnya itu sudah tidak bisa berubah banyak. Yang sekarang harus diselesaikan adalah masalah mental. Bagaimana kita mau menuju masuk dulu di dalam delapan besarnya ini," ucap Greysia.

"Jadi, jika mereka bertanya kepada saya salahnya di mana, tekniknya kurang apa, dan sebagainya, itu saya tidak akan jawab lagi. Saya cuma bisa bilang bahwa kalian pemain benar-benar harus tahan dengan stres yang ada."

Menurut Greysia, dalam Race to Olympic, pemain harus fokus. Jika kalah, tidak boleh terlalu lama memikirkan harus cepat bangkit.

"Karena tidak ada lagi waktunya dan pertandingan lain sudah menunggu. Nah, itu yang saya coba utarakan ke mereka langsung dan bisa berjuang," ujar Greysia.

Dalam persaingan ganda putri dunia, China, Korea Selatan, dan Jepang paling menonjol saar ini.

"Mereka tidak berjuang melawan negara lain, tetapi berjuang dengan negara mereka sendiri. Mereka setiap individu ingin sekali masuk ke Olimpiade. Jadi, itu yang membuat mereka jadi selalu baik (performanya)."

"Kompetisi dalam negeri sudah sangat kompetitif. Jadi, tidak heran kalau misalnya dulu waktu 2020 Jepang ada empat pasang, China ada tiga pasang, Korea ada dua atau tiga pasang," kata Greysia.

"Indonesia Bulgaria, Denmark, Thailand, Malaysia ada satu, ha-ha-ha. Itulah yang saya berharap nantinya bisa ada banyak pasangan ganda putri," ucap Greysia.

Baca Juga: Greysia Polii Ungkap Fakta Kasus Match Fixing Olimpiade 2012 yang Buat Dia Tidak Ajukan Banding


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X