Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Presiden UEFA Sebut European Super League sebagai Liga Zombi: Sepak Bola Tidak untuk Dijual!

By Beri Bagja - Kamis, 21 Desember 2023 | 23:24 WIB
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menganggap European Super League sebagai Liga Zombi dan menyatakan sepak bola tidak untuk dijual.
TWITTER.COM/FABRIZIOROMANO
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menganggap European Super League sebagai Liga Zombi dan menyatakan sepak bola tidak untuk dijual.

"Saya telah melihat pendukung Inggris menyebut itu seperti Liga Zombi."

"Menjelang Natal, mereka melihat sebuah kotak di bawah pohon dan mulai merayakannya."

"Tapi kemudian ketika membuka kotak itu, mereka menyadari tidak banyak yang ada di dalamnya," lanjut Ceferin.

Rencana pendirian Liga Super Eropa mengemuka pada April 2021 silam, di mana proyek ini memungkinkan pendapatan klub dari kompetisi beredar di kantong pesertanya sendiri.

Seratus persen pemasukan bakal masuk kas klub karena mereka sendiri yang mengelolanya.

Hal ini berbeda dengan skema terpusat dari UEFA, misalnya untuk di Liga Champions, dengan mendistribusikan sejumlah uang hak siar tim elite buat klub-klub kecil dan asosiasi yang membutuhkan sokongan di semua penjuru Benua Biru.

Dana tersebut membantu proyek keberlanjutan di bidang olahraga pada level akar rumput dan profesional di beberapa negara.

Klub-klub top Eropa tidak puas dengan kue pembagian dari UEFA.

Karena itulah mereka menggunakan Liga Super Eropa sebagai respons atau ancaman demi mengeruk cuan lebih banyak, terutama pada saat dihantam COVID-19 lalu.

Baca Juga: Bom European Super League Meledak: Siapa Pesertanya, Apa Alasannya, Bagaimana Efeknya buat Sepak Bola?

Real Madrid dkk merasa bahwa tim-tim elite inilah yang menjadi alasan kenapa jutaan orang ingin menonton Liga Champions.

Nilai hak siar bakal semakin terdongkrak pula jika pertandingannya pun mempertemukan sesama tim raksasa.

Anggota Liga Super Eropa adalah barisan klub besar yang mapan dalam hal prestasi dan basis suporter di dunia, sehingga mereka yakin fan tetap akan menyaksikan tim kesayangannya di kompetisi apa pun.

Kebijakan inilah yang dinilai bakal mematikan nilai-nilai sepak bola. Klub kaya semakin kaya, yang miskin semakin terjepit.

Apalagi, UEFA dinilai bisa ketar-ketir karena Liga Super Eropa menjanjikan semua pertandingan dan cuplikannya bisa dinikmati secara gratis oleh penonton sepak bola di seluruh dunia.


Editor : Beri Bagja
Sumber : ESPN.com, UEFA.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
36
83
2
Man City
35
82
3
Liverpool
36
78
4
Aston Villa
36
67
5
Tottenham
35
60
6
Newcastle
35
56
7
Chelsea
35
54
8
Man United
35
54
9
West Ham
36
49
10
Bournemouth
36
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
34
87
2
Girona
34
74
3
Barcelona
34
73
4
Atlético Madrid
34
67
5
Athletic Club
34
61
6
Real Sociedad
34
54
7
Real Betis
34
52
8
Valencia
34
47
9
Villarreal
34
45
10
Getafe
34
43
Klub
D
P
1
Inter
35
89
2
Milan
35
71
3
Juventus
35
66
4
Bologna
35
64
5
Atalanta
34
60
6
Roma
35
60
7
Lazio
35
56
8
Napoli
35
51
9
Fiorentina
34
50
10
Torino
35
47
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X