Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Presiden UEFA Sebut European Super League sebagai Liga Zombi: Sepak Bola Tidak untuk Dijual!

By Beri Bagja - Kamis, 21 Desember 2023 | 23:24 WIB
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menganggap European Super League sebagai Liga Zombi dan menyatakan sepak bola tidak untuk dijual.
TWITTER.COM/FABRIZIOROMANO
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menganggap European Super League sebagai Liga Zombi dan menyatakan sepak bola tidak untuk dijual.

BOLASPORT.COM - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengaku tak akan menghentikan langkah pendirian European Super League (Liga Super Eropa).

Aleksander Ceferin memberikan respons terhadap perkembangan terbaru soal rencana pendirian European Super League yang memasuki babak baru.

Kompetisi yang digadang-gadang bakal menjadi tandingan Liga Champions itu mendapatkan suntikan energi baru untuk makin melawan hegemoni UEFA.

Kamis (21/12/2023), Mahkamah Agung Eropa menyatakan bahwa sikap UEFA dan FIFA melarang pendirian Liga Super Eropa adalah tindakan pelanggaran hukum Uni-Eropa.

Kedua otoritas sepak bola itu divonis melakukan penyalahgunaan wewenang dengan menyumbat kebebasan individu atau badan tertentu untuk menyelenggarakan kompetisi.

UEFA memang mengancam bakal menghukum klub maupun pemain yang menyetujui proyek Florentino Perez dkk dengan mencoretnya dari semua kejuaraan garapan mereka.

"Peraturan FIFA dan UEFA yang membuat proyek sepak bola antarklub yang baru harus mendapat persetujuan mereka, seperti Liga Super, dan melarang klub serta pemain untuk tampil di kompetisi tersebut, adalah melanggar hukum," bunyi pernyataan Pengadilan.

Baca Juga: European Super League Mengeklaim Diri Menang atas UEFA, Ini Format Baru Kompetisi Tandingan Liga Champions

Pihak European Super League (ESL) pun yakin mereka telah mengantongi "izin" untuk meneruskan proyek tersebut.

"Kami telah memenangi hak berkompetisi. Monopoli UEFA telah usai. Sepak bola itu bebas. Klub sekarang bebas dari ancaman sanksi dan bebas menentukan masa depan mereka sendiri," kata Bernd Reichart, CEO A22, perusahaan yang berada di balik proyek ESL.

Terkait kondisi ini, Ceferin menyikapinya secara tenang.

Pertama, dia berpegang terhadap keputusan Mahkamah Eropa yang menyatakan bahwa keputusan mereka tidak otomatis berarti Liga Super harus diselenggarakan.

"Saya tak akan mencoba menghentikan mereka. Mereka bisa menciptakan apa pun yang mereka inginkan," ujar Ceferin.

Pendukung awal gerakan European Super League. Kini tinggal Barcelona dan Real Madrid klub yang bertahan dalam koalisi.
TWITTER.COM/FCBVIJ
Pendukung awal gerakan European Super League. Kini tinggal Barcelona dan Real Madrid klub yang bertahan dalam koalisi.

Pria asal Slovenia itu malah memberi respons sarkatis soal pembentukan Liga Super Eropa, yang kini hanya tinggal disokong Barcelona dan Real Madrid.

Sepuluh klub elite lain yang awalnya mendukung proyek ini telah mengundurkan diri.

Kini sejumlah klub juga sudah menyuarakan sikap yang tetap kontra dengan agenda European Super League dan berkomitmen terhadap UEFA.

Baca Juga: Satu Suara dengan 8 Tim, Man United Nyatakan Sikap Tolak European Super League

"Saya berharap mereka memulai kompetisi fantastis mereka sesegera mungkin...dengan dua klub," katanya.

"Sepak bola tidak untuk dijual."

"Saya telah melihat pendukung Inggris menyebut itu seperti Liga Zombi."

"Menjelang Natal, mereka melihat sebuah kotak di bawah pohon dan mulai merayakannya."

"Tapi kemudian ketika membuka kotak itu, mereka menyadari tidak banyak yang ada di dalamnya," lanjut Ceferin.

Rencana pendirian Liga Super Eropa mengemuka pada April 2021 silam, di mana proyek ini memungkinkan pendapatan klub dari kompetisi beredar di kantong pesertanya sendiri.

Seratus persen pemasukan bakal masuk kas klub karena mereka sendiri yang mengelolanya.

Hal ini berbeda dengan skema terpusat dari UEFA, misalnya untuk di Liga Champions, dengan mendistribusikan sejumlah uang hak siar tim elite buat klub-klub kecil dan asosiasi yang membutuhkan sokongan di semua penjuru Benua Biru.

Dana tersebut membantu proyek keberlanjutan di bidang olahraga pada level akar rumput dan profesional di beberapa negara.

Klub-klub top Eropa tidak puas dengan kue pembagian dari UEFA.

Karena itulah mereka menggunakan Liga Super Eropa sebagai respons atau ancaman demi mengeruk cuan lebih banyak, terutama pada saat dihantam COVID-19 lalu.

Baca Juga: Bom European Super League Meledak: Siapa Pesertanya, Apa Alasannya, Bagaimana Efeknya buat Sepak Bola?

Real Madrid dkk merasa bahwa tim-tim elite inilah yang menjadi alasan kenapa jutaan orang ingin menonton Liga Champions.

Nilai hak siar bakal semakin terdongkrak pula jika pertandingannya pun mempertemukan sesama tim raksasa.

Anggota Liga Super Eropa adalah barisan klub besar yang mapan dalam hal prestasi dan basis suporter di dunia, sehingga mereka yakin fan tetap akan menyaksikan tim kesayangannya di kompetisi apa pun.

Kebijakan inilah yang dinilai bakal mematikan nilai-nilai sepak bola. Klub kaya semakin kaya, yang miskin semakin terjepit.

Apalagi, UEFA dinilai bisa ketar-ketir karena Liga Super Eropa menjanjikan semua pertandingan dan cuplikannya bisa dinikmati secara gratis oleh penonton sepak bola di seluruh dunia.


Editor : Beri Bagja
Sumber : ESPN.com, UEFA.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X