Ujung tombak tim Ferrari, Charles Leclerc, juga tertahan di peringkat kelima setelah pada 2022 menjadi pesaing terdekat Max Verstappen yang sedang mendominasi.
Langkah Hamilton ke Ferrari bisa disandingkan dengan keputusan yang diambil temannya di MotoGP yaitu Valentino Rossi pada 2011.
Setelah ambisinya memperkuat Ferrari di F1 tidak menjadi kenyataan, Rossi berharap bisa menegaskan legasinya sebagai Juara Dunia tujuh kali dengan merapat ke pabrikan ikonik asal Italia di dunia motor yaitu Ducati.
Sebagaimana Hamilton meninggalkan Mercedes, The Doctor juga meninggalkan tim di mana dia meraih kesuksesan terbesarnya yaitu Yamaha.
Dan seperti halnya Ferrari, Ducati pada masa ketika Rossi bergabung juga mengalami kebuntuan setelah memperlihatkan potensi beberapa musim sebelumnya.
Begitu juga bagaimana Rossi dulu percaya bisa menyulap prestasi Ducati—walau akhirnya gagal, Hamilton punya alasan untuk merasakan hal yang sama.
Mengutip dari Crash.net, reporter F1 untuk Sky Sport, Craig Slater menyebut Hamilton menaruh harapan terhadap pengembangan mesin anyar Ferrari untuk regulasi power unit yang baru pada 2026.
Risiko serupa pernah diambil Hamilton saat memutuskan hijrah ke Mercedes, setahun sebelum era mesin hybrid yang akhirnya mereka kuasai.
Hamilton tidak hanya akan memperkuat Ferrari pada musim 2025 karena kontrak mereka berdurasi lebih lama.
"Ferrari juga memiliki rekam jejak pengembangan mesin yang baik, jadi mungkin dalam hal ini, ini adalah risiko yang diperhitungkannya (Hamilton)," ucap Slater.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar