Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Dunia Balap Geger usai Lewis Hamilton OTW Gabung Ferrari, Mirip Valentino Rossi Saat Nekat Perkuat Ducati

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 2 Februari 2024 | 10:11 WIB
Lewis Hamilton (kiri), berbicara dengan Charles Leclerc setelah balapan Sprint F1 GP Amerika Serikat musim 2023. Keduanya akan menjadi rekan setim di Ferrari pada 2025.
CHANDAN KHANNA/AFP
Lewis Hamilton (kiri), berbicara dengan Charles Leclerc setelah balapan Sprint F1 GP Amerika Serikat musim 2023. Keduanya akan menjadi rekan setim di Ferrari pada 2025.

BOLASPORT.COM - Pembalap megabintang, Lewis Hamilton, membuat gempar dunia balap setelah memutuskan untuk bergabung dengan Ferrari pada F1 musim 2025.

Manuver bursa transfer yang awalnya menjadi bahan lelucon untuk April Mop ini akhirnya menjadi kenyataan.

Bukan, kali ini bukan tipu-tipu, karena baik Hamilton, Mercedes, Ferrari, hingga Carlos Sainz Jr. yang akan digantikannya telah mengonfirmasi.

Dengan demikian, F1 musim 2024 akan menjadi penampilan terakhir bagi Juara Dunia F1 tujuh kali tersebut bersama Mercedes.

"Saya telah mengalami 11 tahun yang mengagumkan bersama tim ini dan sangat bangga dengan apa yang telah kami capai bersama," ucap Hamilton dalam keterangan resmi melalui tim Mercedes.

"Mercedes telah menjadi bagian dari hidup saya sejak saya berusia 13 tahun."

"Ini adalah tempat di mana saya bertumbuh, jadi memutuskan untuk keluar adalah salah satu keputusan terberat yang pernah saya buat."

Hamilton membuka jalan ke F1 dengan terjun ke program pengembangan pembalap McLaren pada 1998, tim F1 yang saat itu meraih sukses bersama Mercedes.

Baca Juga: 10 Tahun Tanpa Kabar Sang Legenda F1, Bagaimana Kondisi Michael Schumacher Sekarang?

Debut di F1 akhirnya dijalani Hamilton pada 2007 bersama McLaren yang masih didukung Mercedes sebagai pemasok mesin.

Tahun berikutnya, Hamilton menjadi pembalap termuda sekaligus pembalap berkulit hitam pertama yang menjadi juara dunia di ajang balap jet darat.

Pada 2013, Hamilton membuat perjudian dengan merapat ke Mercedes yang kesulitan untuk menembus barisan depan sejak membentuk tim sendiri tiga tahun sebelumnya.

Akan tetapi, Hamilton justru menjadi pembalap tersukses di F1 bersama Silver Arrow. Dia menyamai rekor Michael Schumacer dengan torehan tujuh gelar juara dunia.

Hamilton bahkan sudah begitu dekat dengan gelar juara dunia kedelapan pada musim 2021 andaikan balapan terakhir GP Abu Dhabi tak berakhir dengan kontroversi.

Malang bagi Hamilton, sejak saat itu Mercedes justru keteteran karena perubahan regulasi teknis yang terjadi pada tahun berikutnya.

Untuk pertama kalinya dalam karier Hamilton mengakhiri musim tanpa kemenangan.

Musim lalu pembalap berusia 39 tahun ini juga mengalami paceklik walau konsistensinya berbuah peringkat tiga besar di klasemen akhir.

Sementara itu, keputusan Hamilton untuk memperkuat Ferrari tentu menarik mengingat kondisi tim Kuda Jingkrak saat ini.

Mengawali era regulasi anyar dengan kuat, tim Kuda Jingkrak justru terjerembab karena sejumlah blunder membuat mereka kalah saing dengan Red Bull Racing.

Musim lalu Ferrari bahkan menutup musim di bawah Mercedes, yang transisinya juga tidak mulus, dalam klasemen konstruktor.

Ujung tombak tim Ferrari, Charles Leclerc, juga tertahan di peringkat kelima setelah pada 2022 menjadi pesaing terdekat Max Verstappen yang sedang mendominasi.

Langkah Hamilton ke Ferrari bisa disandingkan dengan keputusan yang diambil temannya di MotoGP yaitu Valentino Rossi pada 2011.

Setelah ambisinya memperkuat Ferrari di F1 tidak menjadi kenyataan, Rossi berharap bisa menegaskan legasinya sebagai Juara Dunia tujuh kali dengan merapat ke pabrikan ikonik asal Italia di dunia motor yaitu Ducati.

Sebagaimana Hamilton meninggalkan Mercedes, The Doctor juga meninggalkan tim di mana dia meraih kesuksesan terbesarnya yaitu Yamaha.

Dan seperti halnya Ferrari, Ducati pada masa ketika Rossi bergabung juga mengalami kebuntuan setelah memperlihatkan potensi beberapa musim sebelumnya.

Begitu juga bagaimana Rossi dulu percaya bisa menyulap prestasi Ducati—walau akhirnya gagal, Hamilton punya alasan untuk merasakan hal yang sama.

Mengutip dari Crash.net, reporter F1 untuk Sky Sport, Craig Slater menyebut Hamilton menaruh harapan terhadap pengembangan mesin anyar Ferrari untuk regulasi power unit yang baru pada 2026.

Risiko serupa pernah diambil Hamilton saat memutuskan hijrah ke Mercedes, setahun sebelum era mesin hybrid yang akhirnya mereka kuasai.

Hamilton tidak hanya akan memperkuat Ferrari pada musim 2025 karena kontrak mereka berdurasi lebih lama.

"Ferrari juga memiliki rekam jejak pengembangan mesin yang baik, jadi mungkin dalam hal ini, ini adalah risiko yang diperhitungkannya (Hamilton)," ucap Slater.

Ketika masa depannya di Ferrari sudah terpatri, Hamilton kini berharap bisa menutup musim terakhirnya bersama Mercedes dengan sebaik mungkin.

"Waktunya tepat bagi saya untuk mengambil langkah ini dan saya bersemangat untuk mengambil sebuah tantangan baru," ucap Hamilton.

"Saya akan selamanya bersyukur atas dukungan hebat dari keluarga saya di Mercedes."

"Terutama kepada Toto [Wolff][Kepala Tim] atas persahabatan dan kepemimpinan dan saya ingin mengakhirinya di posisi yang tinggi bersama-sama."

"Saya berkomitmen 100 persen untuk memberikan performa terbaik saya musim ini dan membuat tahun terakhir saya bersama Silver Arrows menjadi tahun untuk dikenang."

Baca Juga: Kemanusiaan di Atas Segalanya, Marc Marquez Bantu Murid Valentino Rossi usai Kecelakaan Hebat dalam Latihan


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X