Sejarah Hari Ini - Tragedi Superga Jadi Akhir Kisah Il Grande Torino

By Dimas Wahyu Indrajaya - Jumat, 4 Mei 2018 | 08:50 WIB
Tragedi pesawat FIAT G.212CP yang terjatuh di bukit Superga, Turin, Italia, pada 4 Mei 1949 menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 31 orang dan 18 orang di antaranya adalah pemain Torino. (TWITTER.COM/@FIFA.COM)

Memasuki wilayah Italia pesawat dihadang cuaca buruk dimana awan begitu rendah disertai hujan lebat.

Sore pukul lima waktu setempat pesawat yang mereka tumpangi pun menabrak bagian belakang gereja yang berdiri di bukit Superga.

Cuaca buruk dimana terdapat kabut yang tebal dengan jarak pandang 40 meter dinilai menjadi penyebab kejadian itu.

Seluruh penumpang yang berjumlah 31 orang tewas dalam kecelakaan itu, termasuk pendiri harian Tuttosport, Renato Casalbore.

Tak seluruh skuat Torino yang wafat dalam kejadian itu.

Sauro Toma, pemain bertahan Torino, tak bisa ikut karena sedang cedera lutut. Begitu pula yang terjadi pada kiper kedua Renato Gandolfi yang kemudian diganti Dino Ballarin yang tewas pada kejadian tersebut.

Sementara itu pelatih timnas Italia, Vittorio Pozzo, juga absen untuk ikut karena berbagai alasan. Hal sama juga dirasakan presiden Torino, Ferrucio Novo, yang tak bisa hadir dalam perjalanan itu karena sedang sakit influenza.

(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Tragedi Pesawat Jatuh Tewaskan Generasi Emas Timnas Zambia)

Daftar korban tragedi pesawat jatuh di Superga: