5 Alasan Philippe Coutinho Berhasil Mendarat di FC Barcelona

By Firzie A. Idris - Minggu, 7 Januari 2018 | 18:31 WIB
Penyerang Liverpool, Luis Suarez dan Philippe Coutinho, merayakan gol Suarez ke gawang Fulham pada laga Liga Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, pada 9 September 2013. (PAUL ELLIS/AFP)

Gelandang Liverpool, Philippe Coutinho (25), akhirnya menuntaskan transfer ke FC Barcelona dengan mahar 142 juta pounds.

Drama kepindahan Philippe Coutinho dari Liverpool ke FC Barcelona yang bergulir sejak musim panas lalu usai sudah.

Seperti dilansir BolaSport.com dari SPORT, berikut adalah 5 alasan Barcelona akhirnya menuntaskan transfer termahal sepanjang sejarah mereka.

1. Kengototan Philippe Coutinho sendiri


Pelatih Liverpool, Juergen Klopp (kanan), berbicara dengan Philippe Coutinho dalam partai Liga Inggris melawan Leicester di Anfield, 10 September 2016.(PAUL ELLIS / AFP)

Adalah sang pemain sendiri yang memberikan tekanan terbesar ke keluarga dan lingkungan profesionalnya agar ia dijual ke Barcelona.

Coutinho dikabarkan meminta komitmen dari pemilik The Reds, Fenway Sports Gorup, agar menjualnya ke Barca pada musim panas lalu.

Saat FSG mengatakan secara publik ia tak akan dijual, Coutinho mengirim email ke direktur olahraga Liverpool, Michael Edwards, untuk meminta transfer. 

Sempat absen dari tim dengan dalih cedera punggung, ia pun sukses melakukan integrasi ke dalam tim Liverpool pada paruh pertama musim.

Namun, Coutinho kembali meminta dijual saat bursa musim dingin ini dibuka.

2. Kepergian Neymar memastikan tempatnya di Barcelona


Philippe Coutinho (kiri), Neymar (tengah), dan Gabriel Jesus merayakan gol tim nasional Brasil ke gawang Argentina pada partai Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan di Belo Horizonte, 10 November 2016.(VANDERLEI ALMEIDA/AFP)

Harian Spanyol lain, El Mundo Deportivo, sempat melaporkan tentang keraguan Philippe Coutinho pada akhir Mei mengenai prospeknya di line up Barcelona.

Ia mengkhawatirkan kehadiran Neymar dan Andres Iniesta akan mencegahnya menjadi pemain utama untuk mendukung serangan.

Sempat tersirat kabar bahwa ia akan rela menunggu di Anfield hingga musim panas 2018.

Namun, kepergian Neymar ke Paris St-Germain membuka skenario baru.

Tanpa Neymar, Coutinho tahu bahwa ia tak perlu bermain di sayap kanan seperti yang terjadi kepadanya di timnas Brasil di bawah pelatih Tite.

3. Menolak Petrodolar Paris St-Germain


Gelandang Liverpool FC, Philippe Coutinho, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Spartak Moskva dalam laga Grup E Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, pada 6 Desember 2017.(PAUL ELLIS/AFP)

PSG sempat mengeksplorasi kemungkinan merekrut Philippe Coutinho. Mereka bahkan rela menunggu hingga setelah Piala Dunia di Rusia.

Kubu PSG memang sedang tak bisa bergerak leluasa karena hukuman Financial Fair Play.

PSG pun tak terlalu mengejar sang pemain mengingat ia tak bisa turun di Liga Champions setelah membela Liverpool di babak playoff.

Namun, Coutinho sendiri juga tak terlalu tertarik dengan kepindahan ke Liga Prancis.

Bagian dari pemikiran strategis FC Barcelona


Megabintang FC Barcelona, Lionel Messi, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Real Madrid dalam laga Liga Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, pada 23 Desember 2017.(CURTO DE LA TORRE/AFP)

Philippe Coutinho datang dalam usia emas bagi seorang pemain, 25 tahun, dengan menyisakan banyak waktu baginya untuk berkembang.

Selain menurunkan rataan usia skuat FC Barcelona, ia juga diharapkan memimpin projek olahraga Barcelona bersama Lionel Messi.

SPORT meyakini bahwa tak ada pemain lain di pasaran kini yang dapat mendatangkan keuntungan seperti Coutinho.

5. Koneksi pemain Barcelona, terutama Luis Suarez


Penyerang Liverpool, Luis Suarez dan Philippe Coutinho, merayakan gol ke gawang Manchester City pada laga Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester, 26 Desember 2013.(ANDREW YATES/AFP)

Luis Suarez dan Paulinho dikabarkan mempunyai peran besar untuk mendatangkan Philippe Coutinho.

Suarez dan Coutinho menjalin tali persahabatan erat saat keduanya bermain satu setengah tahun di Liverpool.

Rumah mereka hanya terpaut 100 meter dari satu sama lain di daerah selatan Liverpool ketika Suarez masih memperkuat The Reds dan pacar Coutinho serta istri Suarez sangat dekat dan sering menghabiskan waktu bersama.

Pun, transfernya mendapat restu dari Lionel Messi.

Hal ini mirip ketika Dani Alves memuluskan transfer Neymar ke FC Barcelona dan juga ke Paris St-Germain.