Kalah dan Kebobolan Banyak Gol Lagi, Timnas Malaysia Dinilai Cetak Rekor Dunia

By Estu Santoso - Selasa, 14 November 2017 | 14:30 WIB
Penyerang timnas Korut, Park Kwang-ryon (19) melepas sepakan keras ke gawang timnas Malaysia yang dikawal kiper Hafizul Hakim pada laga Kualifikasi Piala Asia 2019 di Stadion New I-Mobile, Buriram, Thailand, 14 November 2017. (Dok. Football Association of Malaysia)

BOLASPORT.COM – Tujuh laga timnas Malaysia bersama pelatih asal Portugal, Nelo Vingada tanpa kemenangan dan kalah tiga kali saat bertindak sebagai tuan rumah. Yang terbaru pada lanjutan laga Kualifikasi Piala Asia 2019, Senin (13/11/2017), timnas Malaysia kembali kalah.

Sebagai tuan rumah dan memainkan laga di tempat netral, Stadion New I-Mobile, Buriram, Thailand, mereka kalah 1-4 dari timnas Korea Utara (Korut).

Ini kekalahan kedua berurutan dari lawan yang sama dengan skor identic plus arena yang juga sama.

Awal pekan ini, gawang timnas Malaysia dibobol empat kali melalui hat-trick Kim Yu-song dan satu gol dari Park Kwang-ryon.

Satu-satunya gol hiburan mereka hasil sumbangan Safawi Rasid.

(Baca juga: Kejutan! Tak Sebut Evan Dimas, Pelatih Selangor FA Pastikan Belum Lepas Andik Vermansah)

Catatan negatif ini membuat legenda timnas Malaysia, Datuk Santokh Singh angkat suara.

Eks bek skuat Harimau Malaya medio 1972-1985 ini menyentil keberadaan Nelo Vingada dengan hasil timnas Malaysia yang memprihatinkan itu.

”FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) semakin aneh,” kata Santokh.


Duel udara antara penyerang timnas Malaysia, Syafiq Ahmad (13) dengan gelandang timnas Korut,Ri Yong-Chol pada laga Kualifikasi Piala Asia 2019 di Stadion New I-Mobile, Buriram, Thailand, 14 November 2017. (Dok. Football Association of Malaysia)

”Saya pikir, kami satu-satunya tim di dunia yang masih menjaga pelatih meski kalah dalam tujuh pertandingan. Kalau negara lain, pelatih itu sudah lama didepak.”

Eks pesepak bola yang sembilan kali menjuarai Piala Malaysia bersama Selangor FA ini menilai pelatih asing alasan keputusan FAM yang dinilainya aneh.

”Mungkin, karena dia adalah pelatih asing,” tuturnya.

”Lalu, ada apa dengan pelatih lokal? Dari awal saya tidak setuju dengan pelatih asing, karena mereka butuh waktu lama untuk memahami sepak bola kami.”

(Baca juga: Manajemen Bhayangkara FC Akhirnya Bersuara dengan Fakta untuk Kelayakan Mereka Jadi Juara)

Mantan kapten timnas Malaysia dan Selangor FA ini menilai, dalam pertandingan internasional dilarang melakukan eksperimen.

”Kami tidak bisa lagi melakukan hal yang bersifat coba-coba, karena setiap kekalahan kalah,” kata Santokh.

”Sebab, semua itu akan memberi tekanan pada citra tim Malaysia, penurunan rangking FIFA, dan berefak ke pendukung yang mencintai tim nasionalnya.”

Sedikit info soal Santokh, dia salah satu pemain timnas Malaysia yang sukses lolos ke Olimpiade 1980 Moskow.

Sayang, Malaysia mundur pada putaran final karena negara itu memboikot Olimpiade karena invasi Uni Soviet ke Afghanistan.