Simon McMenemy dan Para Pendahulunya

By Ferril Dennys Sitorus - Jumat, 21 Desember 2018 | 16:32 WIB
Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy mengamati timnya saat dikalahkan Persib Bandung pada pekan ke-29 Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, 3 November 2018. ( FERI SETIAWAN/SUPERBALL.ID )

Dari situlah, pemimpin NIVU, Van Bommel dibantu dengan pencari bakat R.E. Weiss, dan Masternbroek memilih pemain.

Kalau mengacu Mastenbroek sebagai pelatih timnas pertama, sebenarnya tak hanya Piala Dunia 1938 yang sudah diikuti.

Dalam Majalah Doenia Film dan Sport 1932, nama Indonesia pun sudah disebut dan menulis bahwa Merah-Putih sudah mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1934.

Ajang Internasional

  • Runner-up Far Eastern Games 1934
  • Kualifikasi Piala Dunia 1938
  • Ronde 1 Piala Dunia 1938


2. Choo Seng Quee (Singapura/1951-1953)

Uncle Choo, sebutan khas Choo Seng Quee, disebut-sebut sebagai pelatih pertama Garuda jika tolok ukurnya ialah kemerdekaan Indonesia.

Choo menerapkan metode latihan superketat dan disiplin. Hasilnya, Indonesia berhasil mencetak 46 gol dan hanya kebobolan sembilan gol dalam sembilan laga uji coba tahun 1953.

Satu-satunya kekalahan ialah saat ditekuk Korsel 1-3. Choo cuma bisa membawa Indonesia ke perempat final Asian Games 1951.

Ajang Internasional

  • Perempat Final Asian Games 1951


3. Antun “Tony” Pogacnik (Yugoslavia/1954-1964 & 1977)

Pelatih asing yang begitu mencintai Indonesia. "Tentu saja saya mencintai negeri kelahiran Yugoslavia. Namun, saya juga mencintai Indonesia. Saya ingin menjadi warga negara negeri ini dan terkubur di sini," ujarnya seperti ditulis BOLAVAGANZA.

Empat tahun setelah berujar begitu, pelatih dikenal dengan nama Tony Pogacnik itu wafat di Indonesia.

Ia pun sudah menjadi warga negara Indonesia sebelum wafat.

Mantan pemain timnas Yugoslavia 1937-1941 itu dikontrak PSSI selama lima tahun sejak 1954 dan diperpanjang lima tahun lagi pada 1959.

Selama 10 tahun, ia membawa banyak catatan positif buat timnas Indonesia. Indonesia menghuni peringkat keempat Asian Games 1954 Manila, menahan imbang Uni Soviet 0-0 pada Olimpiade 1956, dan medali perunggu Asian Games 1958 Tokyo.

Setelah di Tokyo, Tony mendapat tantangan meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 1958.

Meski akhirnya lolos ke babak kedua kualifikasi, Indonesia mengundurkan diri karena alasan politik, yakni penolakan terhadap Israel.

Tahun 1977, ia kembali menerima permintaan PSSI untuk menangani timnas di Kualifikasi Piala Dunia 1978. Namun, Indonesia gagal lolos ke putaran final.

Ajang Internasional

  • Perempat Final Olimpiade 1956
  • Peringkat Keempat Asian Games 1954
  • Perunggu Asian Games 1958
  • Fase Grup Asian Games 1962
  • Kualifikasi Piala Dunia 1978

4. Endang Witarsa (1966-1970, 1981)


Endang Witarsa, pelatih timnas Indonesia era 1966-1970, 1981.(DOK. BOLA)