Simon McMenemy dan Para Pendahulunya

By Ferril Dennys Sitorus - Jumat, 21 Desember 2018 | 16:32 WIB
Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy mengamati timnya saat dikalahkan Persib Bandung pada pekan ke-29 Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, 3 November 2018. ( FERI SETIAWAN/SUPERBALL.ID )

Dengan Bernd Fischer sebagai penasihat teknis, Iswadi membawa timnas ke SEAG 1983 di Singapura. Untuk pertama kali timnas gagal lolos fase grup setelah antara lain dikalahkan Thailand 0-5 dan ditahan Brunei 1-1.

Ajang Internasional

  • SEA Games 1983

16. Sinyo Aliandoe (1983 dan 1984-1985)


Sinyo Aliandoe (kiri) berpulang pada Rabu (18/11/2015).(Dok BOLA)

Tak ada prestasi mentereng ketika pelatih bernama lengkap Sebastian Sinyo Aliandoe ini menukangi tim nasional Indonesia pada 1983.

Namun, ia kemudian membawa timnas menjuarai subgrup Kualifikasi Piala Dunia 1986 pada Maret-April 1985 setelah mengatasi Thailand, India, dan Bangladesh. Impian lolos ke Meksiko dibuyarkan Korea Selatan.

Ajang Internasional

  • Juara subgrup Kualifikasi Piala Dunia 1986

17. Joao Lacerda Filho Barbatana (1984)

Barbatana mulai melatih PSSI Garuda pada medio 1983. Meski menjadi pelatih tim junior, skuat asuhan Barbatana tampil di Kualifikasi Piala Asia 1984.

Ajang Internasional

  • Kualifikasi Piala Asia 1984

18. Bertje Matulapelwa (1985-1987)

Bertje memotivasi anak asuhnya selepas kekalahan telak 0-7 kontra Thiland di semifinal SEA Games 1985. Asian Games 1986 menjadi pembuktian.

Indonesia mampu menembus semifinal sebelum digebuk Korea Selatan 0-4 pada 3 Oktober 1986.

Indonesia harus puas di posisi keempat setelah pada perebutan perunggu kalah dari Kuwait 0-5. Bertje memberikan obat pelipur lara dengan menorehkan sejarah di SEA Games 1987 Jakarta. Ia sukses meraih emas.

Ajang Internasional

  • Fase Grup Indonesia Independence Cup 1985
  • Fase Grup Indonesia Independence Cup 1986
  • Peringkat Keempat Asian Games 1986
  • Kualifikasi Olimpiade 1988
  • Emas SEA Games 1987
  • Juara Indonesia Independence Cup 1987

19. Trio Basiska (Muhammad Basri, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir/1989)

Trio Basiska disatukan tahun 1989 untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 1990. Banyaknya komando dari bangku cadangan membuat para pemain kebingungan.

Tengok saja pertandingan uji coba ke Jerman Barat dan Belanda. Gawang timnas kebobolan 23 gol dan hanya memasukkan lima gol.

Ajang Internasional