Sepak Bola Putri Indonesia Keren pada Era 1970-an, tetapi kini Meredup dengan Alasan Ini

By Noverta Salyadi - Selasa, 5 Desember 2017 | 15:21 WIB
Tim Sepak bola wanita Sumsel berlatih di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang. Sumsel untuk pertama kalinya mengikuti kompetisi sepak bola wanita Piala Pertiwi 2017. (NOVERTA SALYADI/BOLASPORT.COM)

Di Papua, ajang sepak bola putri hampir sama perkembangannya dengan sepak bola putra. Tidak heran, kekuatan timnas putri Indonesia banyak bertumpu pemain asal pulau paling timur Indonesia itu.

“Papua cukup besar menyumbang untuk timnas. Ada sekitar 80 persen pemain timnas berasal dari Papua. Sayang, perhatian PSSI sangat kecil sekali untuk sepak bola putri."

"Untuk kompetisi, saya pakai lapangan atletik,. Padahal, kami seharusnya bisa bermain di lapangan yang benar-benar standar sepak bola,” ujar Samuel Weya.

Menurut Samuel, jika sepak bola putri punya kompetisi yang resmi seperti sepak bola putra, dia yakin banyak bibit-bibit bagus berasal dari daerah lain muncul, salah satunya asal Sumatera.

Untuk kompetisi U-15 saja, Bangka Belitung sudah menunjukkan prestasi bagus pada level nasional.

"Tidak ada salahnya kalau PSSI untuk lebih peduli perkembangan sepak bola putri. Ini bisa menutupi prestasi sepak bola putra yang timbul tenggelam,” tutur Samuel.

Pada Piala Pertiwi 2017, Papua menjadi unggulan, tetapi bukan berarti bakal mudah menjadi juara.

"Kami waspadai Bangka Belitung karena mereka juara U-15. Lalu daerah lain juga tetap kami waspadai apalagi yang dari Jawa dan Kalimantan,” ucapnya.

(Baca juga: Sedih, Klub Liga Jepang yang Pernah Dibela Irfan Bachdim Degradasi)

Harapan sama juga disampaikan oleh pesepak bola putri asal Jawa Barat, Danielle Daphe.