Bayern Muenchen Terlalu Perkasa, Inikah Cara Merusak Kedigdayaan Mereka?

By Beri Bagja - Rabu, 7 Februari 2018 | 20:03 WIB
Para pemain Bayern Muenchen merayakan gol Franck Ribery (dua dari kiri) ke gawang Mainz dalam partai Liga Jerman di Mainz, 3 Februari 2018. (DANIEL ROLAND / AFP)

Bayern Muenchen nyaman menduduki singgasana klasemen Liga Jerman sampai pekan ke-21. Mereka sudah mengoleksi 53 poin.

Lagi-lagi Bayern Muenchen begitu digdaya karena sudah unggul 18 poin atas tim peringkat kedua, Bayer Leverkusen.

Sang raksasa kaya asal Jerman Selatan itu dalam trek mulus guna merampungkan gelar keenam secara beruntun di Bundesliga.

Kondisi ini membuat para pesaing gerah.

Presiden Hannover 96, Martin Kind, termasuk paling vokal menyuarakan ketidakadilan di Liga Jerman.

Kind kembali mengusulkan Badan Liga Jerman (DFL) agar merevisi aturan "50+1" guna membuka kesempatan tim-tim lain bersaing secara finansial dengan raksasa seperti Bayern.

Aturan tersebut membuat klub dan anggotanya mengendalikan saham mayoritas.

Mereka punya kuasa buat menentukan arah kebijakan klub.

(Baca Juga: 7 Calon Tim Asuhan Antonio Conte andai Dipecat Chelsea)

Regulasi tersebut akan mencegah investor menjadi pemilik saham mayoritas dengan kuota maksimal 49 persen.