Evan Dimas Menjaga Harga Diri Pesepak Bola Asia Tenggara di Liga Super Malaysia

By Andrew Sihombing - Kamis, 7 Juni 2018 | 16:55 WIB
Gelandang Selangor FA asal Indonesia, Evan Dimas (kiri), merayakan gol yang dicetaknya ke gawang PKNS bersama Mohammad Faizuddin dalam pertandingan Liga Super Malaysia 2018 di Stadion KLFA, Rabu (6/6/2018) (DOK. FA SELANGOR)

(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup E, Brasil Punya 1 Musuh Berat)

Pengidola klub Barcelona itu sekaligus memperlihatkan alasan kelayakan diboyong dengan harga mahal oleh Selangor FA.

Lebih dari itu, performa ciamik Evan menjadi bukti bahwa pemain asal Asia Tenggara juga bisa bersaing di kompetisi kasta teratas Negeri Jiran.

Keraguan atas pemain yang didatangkan dengan memakai kuota pemain ASEAN belakangan memang meluap.

Hal ini tak lepas dari nasib Chan Vathananka, bintang Timnas Kamboja yang dilepas oleh Pahang FA. Rekan senegara Vathananka, Keo Sokpheng, sebelumnya juga berpisah dengan PKNP.

Sementara sejumlah pemain Asia Tenggara lain, seperti Achmad Jufriyanto (Indonesia/Kuala Lumpur FA), Angel Guirado (Filipina/Negeri Sembilan), hingga Alvaro Silva (Filipina/Kedah FA), juga dianggap tidak istimewa.

Menariknya, kendati bisa tampil baik di sepasang duel pamungkas, Evan tak tertarik membesar-besarkan kontribusi pribadinya.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

"Saya merasa kami bermain lebih baik sebagai kesatuan, dan chemistry kami meningkat di tiap pertandingan," ujarnya.

Bila bisa konsisten mempertahankan performa di level tertinggi, plus sikap rendah hati seperti yang ditunjukkannya itu, Evan memang layak berdiri di garda terdepan pembuktian bahwa pesepak bola Asia Tenggara juga punya kualitas yang tak kalah dibanding, minimal, pemain dari negara Asia lainnya.