Drama di Laga Bali United Vs Persija - Mulai dari Gangguan Ledakan, Laga Tanpa Injury Time, hingga Andritany yang Terkapar

By Mochamad Hary Prasetya - Minggu, 2 Desember 2018 | 21:50 WIB
Suasana tribune utara Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar saat Bali United menjamu Persija untuk pekan ke-33 Liga 1 2018, 2 Desember 2018. (MOCH HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Ada pendapat berbeda yang diutarakan Widodo Cahyono Putro dengan manajemen Bali United.

Widodo Cahyono Putro mengklaim bahwa ia didepak karena sesuai perjanjian kontrak apabila menelan kekalahan tiga kali beruntun, maka pelatih asal Cilacap, Jawa Tengah, itu harus angkat kaki dari Bali United.

Sebelum melawan Persija, Bali United memang kalah tiga kali beruntun dari Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar.

Sementara manajemen Bali United mengatakan keluarnya Widodo Cahyono Putro tak lepas karena ia ingin melanjutkan mengambil lisensi Pro A AFC pada Januari 2019.

Pada pertandingan malam tadi, banyak spanduk dan suara dari suporter Bali United yang meneriakan nama Widodo Cahyono Putro.

Setelah terhenti pada menit ke-63, wasit memutuskan untuk melanjutkan pertandingan di menit ke-76.

Selang tujuh menit kemudian, Persija berhasil unggul dua gol lewat tendangan penalti Marko Simic.

Keunikan terjadi ketika pertandingan memasuki menit ke-90.


Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro (tengah) terlihat serius berdiskusi dengan kedua asistennya, Eko Purdjianto (kiri) dan I Made Pasek Wijaya (kanan) di Lapangan Trisakti, Legian, Jumat (20/7/2018) pagi. ( YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM )

Tim perangkat pertandingan terlihat tidak memberikan tambahan waktu babak kedua untuk pertandingan tersebut.