Kepak Sayap Kupu-kupu Ricardo Gareca untuk Argentina

By Beri Bagja - Jumat, 8 September 2017 | 08:33 WIB
Pelatih timnas Peru, Ricardo Gareca, berpose dalam sesi latihan di Montclair State University, New Jersey, 14 Juni 2016, menjelang duel Copa America lawan Kolombia. (EDUARDO MUNOZ ALVAREZ / AFP)

Semua, termasuk kita, merupakan bagian skenario berantai secara kosmos yang sudah diatur sedemikian rupa.

Gol mudah Gareca bisa diibaratkan kepakan sayap kupu-kupu yang memulai hubungan sebab-akibat.

Ya, kalau tak ada gol mudah dari proses tap-in dia, Argentina bakal kalah dari Peru.

Mereka tak akan lolos ke Piala Dunia 1986. Konsekuensinya, tak akan ada pula trofi Piala Dunia dan aksi legendaris Tangan Tuhan
Maradona di Meksiko 1986.

Analoginya, gelar Piala Dunia adalah tornado yang tercipta.

Maradona pun jadi dewa karena memimpin Albiceleste ke tangga kejayaan kedua turnamen akbar itu.

Passarella jadi legenda. Gareca?

Maaf saja karena sosoknya jauh dari lampu sorot, terutama di kalangan pencinta sepak bola Eropa.

Pria yang dijuluki El Tigre (Si Macan) saat masih aktif bermain itu juga tak masuk daftar pemain di Piala Dunia 1986.

Gareca cuma mencatat 5 gol dari total 20 caps. Padahal, kalau mau dirunut, salah satu golnya itulah yang jadi bidan prestasi hebat Argentina dan Maradona.