Dipecat Crystal Palace, Ada Apa dengan Frank de Boer?

By Dian Savitri - Senin, 11 September 2017 | 18:54 WIB
Reaksi Frank de Boer (kiri) dalam partai Liga Inggris antara Crystal Palace melawan Burnley di Stadion Turf Moor, Burnley, 10 September 2017. (PAUL ELLIS/AFP)

Frank sukses bersama tim senior Ajax. Ia membawa klub itu menjadi juara Eredivisie mulai 2010-2011 hingga 2013-2014, empat kali beruntun.

Sudah pasti namanya kemudian menjadi incaran banyak klub Eropa lain. Yang paling kepincut adalah Inter Milan.

Resmilah Frank berada di Italia sejak 9 Agustus 2016.

Masa depan cerah tampaknya akan menjadi milik Inter, meski untuk pertama kali Frank de Boer menginjak tanah Italia sepanjang kariernya.

Masalah mulai terlihat di Inter. De Boer sulit membuat anak asuhannya paham dengan sistem totaal voetbal.

Inter Milan bukan AC Milan yang pernah memiliki trio Belanda. Sebaliknya, Inter beken dengan trio Jerman, yang memiliki sistem permainan yang berbeda.

Selama di Ajax, mengawal 262 laga di semua ajang, formasi yang dipakai De Boer adalah 4-3-3.

Formasi lain bisa dihitung jumlahnya dengan jari tangan.

Selama di Ajax, Frank de Boer membawa Ajax menang 157 kali, sisanya 58 kali seri dan 47 kalah.

Di Inter, Frank de Boer mencoba formasi 4-3-3, namun tak rutin.