Dipecat Crystal Palace, Ada Apa dengan Frank de Boer?

By Dian Savitri - Senin, 11 September 2017 | 18:54 WIB
Reaksi Frank de Boer (kiri) dalam partai Liga Inggris antara Crystal Palace melawan Burnley di Stadion Turf Moor, Burnley, 10 September 2017. (PAUL ELLIS/AFP)

Bukankah tugas mereka memang untuk menyerang, dengan sistem apa pun yang dipakai?

Jadi, kesalahan ada di pihak siapa?

Dalam empat kali tampil di Premier League, De Boer memakai tiga formasi: 3-4-2-1, 3-5-2, dan 4-3-3. Semua tak berfungsi.

Kini, De Boer dipecat lagi. Dia menganggur lagi. Palace tidak punya waktu lebih banyak.

Menurut berita The Telegraph, Palace akan memutuskan nasib De Boer dalam waktu 48 jam dimulai dari 10 September lalu. Ternyata, keputusan itu lebih cepat, dilakukan pada Senin (11/9) siang waktu setempat.

Sebenarnya, Frank de Boer punya kontrak tiga tahun dengan klub London itu. Kini, ia membuat rekor baru, yakni menjadi manajer dengan masa kerja paling pendek di Premier League.

Kalau begitu, saya sudah pernah menulis soal ini, jabatan yang paling cocok untuk Frank de Boer adalah menjadi pelatih tim nasional Belanda.

Di timnas Belanda, totaal voetbal jelas bukan masalah.

Belanda bisa membangun sebuah tim yang akan dipersiapkan untuk Piala Eropa 2020.

Belanda di Piala Dunia 2018 sudah sangat tipis peluangnya untuk bisa lolos.

Jadi, De Boer bisa punya banyak kesempatan untuk membuat sebuah tim, berisi pemain-pemain Belanda yang kalau bisa tidak lagi diisi dengan para senior yang saat ini masih bermain.

Frank de Boer dapat membangun sebuah tim yang sangat kental dengan sepak bola total gaya Belanda, impian Johan Cruijff.