Ricardo Kaka dan The Age of Heroes Dunia Sepak Bola

By Firzie A. Idris - Selasa, 19 Desember 2017 | 14:35 WIB
Ricardo Kaka (kiri) mengangkat trofi Pemain Terbaik FIFA 2007, bersama para runner up, Cristiano Ronaldo serta Lionel Messi, di Zurich, Swiss, pada 17 Desember 2007. (FABRICE COFFRINI / AFP)

Si legenda itu telah pensiun. Ricardo Kaka akhirnya menanggalkan sepatu sepak bola pada usia 35 tahun. Kaka adalah pemain terakhir dari era para pahlawan.

Kenapa saya katakan Kaka sebagai pemain terakhir dari era para pahlawan?

Sederhana, pemain asal Brasil itu merupakan pemain terakhir yang memenangi trofi Ballon d'Or/Pemain Terbaik FIFA dengan nama belakang bukan Ronaldo atau Messi.

Pada Desember 2007, Kaka mengungguli kedua pemain tadi untuk mengangkat piala sebagai pemain terbaik dunia.

Ia mendapat apresiasi tersebut setelah annus mirabilis (tahun penuh keajaiban) saat membawa Milan menjuarai Liga Champions dengan catatan 10 gol yang menjadikannya top scorer kompetisi.


Gelandang AC Milan, Ricardo Kaka, mengangkat trofi Pemain Terbaik FIFA 2007, di Zurich, Swiss, pada 17 Desember 2007. (FABRICE COFFRINI / AFP)

Hal yang menarik dari penghargaan tersebut adalah dua penguntit di belakang Kaka ketika itu belum genap berusia 23 tahun.

Cristiano Ronaldo masih 22 tahun saat ia menjadi runner up sementara Lionel Messi masihlah balita di usia sepak bola, 20 tahun.

Pidato Kaka saat ia menerima trofi seperti sebuah ramalan untuk masa depan.

"Ini adalah era baru bagi sepak bola, siklus baru telah dimulai," ujar Kaka ketika itu, seperti dikutip BolaSport.com dari Guardian.