Emmanuel Eboue dan Pengingat yang Terlupakan Soal Depresi

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 27 Desember 2017 | 13:33 WIB
Emmanuel Eboue saat berlaga bersama Galasaray. (BULENT KILIC/AFP)

(Baca Juga: Eks Gelandang Persib Asal Paraguay Buka Suara Soal Eka Ramdani)

Sebanyak 23 persen responden juga terindikasi mengalami gangguan tidur, serta penyalahgunaan alkohol (9 persen).

Pemain yang pernah mengalami cedera parah pun cenderung lebih rentan mengalami depresi.

Survey itu dilakukan sejak 2013 dan diluncurkan pada 2016. Artinya, cerita Eboue bukan cerita baru.

Masalah depresi juga bukan persoalan kasuistik alias hanya terjadi pada 1-2 orang seperti Eboue atau Enke.

Eboue pun bukan figur pesepak bola pertama yang buka mulut tentang isu kesehatan mental.

Chris Kirkland, mantan kiper Liverpool, memilih pensiun pada 2016 setelah bergulat dengan depresi dan gangguan kecemasan selama empat tahun.

(Baca Juga: Pecahkan 6 Rekor, Lionel Messi Ternyata Hanya Sekadar Jalan Santai saat Laga El Clasico)

“Saya tidak pernah terpikir mengakhiri hidup saya, karena teringat istri dan putri saya. Namun, saya tetap khawatir betapa dekatnya saya dengan keputusan itu. Akhirnya saya memutuskan berhenti bermain,” ujar Kirkland, seperti dikutip BolaSport.com dari The Guardian.

Banyak yang tak seberuntung Kirkland atau Eboue. Enke dan Speed adalah cerita yang bisa jadi pengingat (cautionary tale).

Data yang dilansir BolaSport.com dari WHO menunjukkan bahwa depresi adalah penyakit global. Tidak kurang dari 300 juta penduduk dunia mengalami penyakit ini.