Akankah Jadi Akhir Penantian sejak 2002? Tunggu Mei 2018!

By Delia Mustikasari - Selasa, 6 Februari 2018 | 20:46 WIB
Tim Denmark mengangkat trofi Piala Thomas setelah memenangi laga babak final atas Indonesia, 3-2, di Kunshan Sports Center, Kunshan, China, Minggu 922/5/2016). (JOHANNES EISELE/AFP PHOTO)

Tahun 2002 menjadi momen paling manis bagi tim Thomas Indonesia dan belum tergantikan hingga sekarang.

Dalam kurun waktu 16 tahun, pencinta bulu tangkis Indonesia menahan rindu untuk bisa kembali memegang trofi yang diperebutkan sejak 1949 itu.

Indonesia punya sejarah apik dalam keikutsertaan pada Piala Thomas dengan koleksi 13 titel juara.

Gelar tersebut didapat pada 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002.

Saat itu, komposisi pemain yang masuk dalam tim merupakan pemain terbaik di zamannya. Tak mengherankan karena Indonesia menjadi yang terbaik dalam cabang olahraga tepok bulu ini.

Setelah itu, prestasi tim Thomas Indonesia menurun pada enam edisi berikutnya.

Prestasi terendah yang diraih Indonesia yaitu menjadi semifinalis pada 2004, 2006, dan 2014.

Pencapaian Indonesia pada 2016 memberikan harapan baru. Meski saat itu tidak didominasi pemain yang peringkatnya masuk 10 besar dunia, performa tim Thomas Indonesia tidak terlalu mengecewakan.


Para pemain tim Piala Thomas Indonesia (baju merah) berpose setelah menerima medali hasil menjadi runner-up Piala Thomas 2016 di Kunshan, China, Minggu (22/5/2016).(BADMINTON INDONESIA)

Mereka menjadi runner-up di bawah Denmark pada Piala Thomas 2016.