Tidak Usah Kaget dengan Pencoretan Leroy Sane

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 5 Juni 2018 | 11:30 WIB
Pelatih Jerman, Joachim Loew (kiri), berbicara dengan Leroy Sane dalam sesi latihan di Evian-les-Bains, Prancis pada 7 Juni 2016. (PATRIK STOLLARZ/AFP)

Setidaknya ada tiga portal berita yang menggunakan kata “shocker” alias mengejutkan saat memberitakan pencoretan Sane.

Tidak sedikit juga yang langsung mengatakan keputusan Loew keliru.

Michael Ballack, mantan kapten timnas Jerman, bahkan menulis bahwa Loew menempatkan dirinya sendiri dalam posisi sulit.

“Pemain muda terbaik Liga Inggris kok ditinggal. Jogi sehat?,” begitu bunyi cuitan Ballack usai pengumuman.

Michael Ballack adalah idola saya sejak di bangku kelas 2 SMP, tetapi kali ini saya harus tidak setuju dengan pendapatnya.

Ada beberapa faktor yang membuat keputusan Joachim Loew itu bisa dipahami, setidaknya untuk saat ini.

Rekam jejak Loew menunjukkan bahwa dia bukan pelatih yang mementingkan performa di level klub untuk memilih pemain.

Bagi Loew, hal terpenting ialah pemain yang dia pilih memang cocok untuk skema yang dia terapkan.

Bukan sebaliknya, ketika strategi tim harus menyesuaikan dengan karakter pemain.

Seperti dikutip dari Bundesliga.com, formasi 4-2-3-1 yang menjadi andalan Loew butuh pemain yang bisa merebut bola dari lawan sekaligus menggerakkan permainan tim dan sanggup bertukar posisi dengan pemain di depannya.