Marhaban Ya Bal-balan, Harapan Besar Piala Dunia 2018 sebagai Alat Pemersatu Bangsa Indonesia

By Putra Rusdi Kurniawan - Rabu, 13 Juni 2018 | 00:51 WIB
Pesta timnas Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014 setelah mengalahkan Argentina 1-0 di partai final di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, 13 Juli 2014. (FABRICE COFFRINI/AFP)

Sebulan penuh tepatnya pada tangga 14 Juni hingga 15 Juli, penikmat sepak bola akan dimanjakan dengan tayangan Piala Dunia 2018.

Sama seperti umat muslim, penikmat sepak bola di Indonesia adalah kaum mayoritas di negeri tercinta ini.

Dikutip BolaSport.com dari Nielsen Sport, Indonesia berada di urutan kedua sebagai negara dengan penduduk yang memiliki ketertarikan terhadap sepak bola tertinggi di dunia yaitu, sebesar 77 persen.

Jumlah tersebut hanya kalah dari Nigeria yang merupakan negara paling gila sepak bola di dunia dengan 88 persen penduduknya menggemari olahraga ini.

Presentase penikmat sepak bola di Indonesia yang berjumlah 77 persen ini masih berpeluang bertambah saat Piala Dunia berlangsung dengan hadirnya penggemar dadakan.


Bendera raksasa yang dibentangkan para suporter Indonesia pada laga semifinal SEA Games 2017 timnas U-22 Indonesia kontra Malaysia di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia pada Sabtu (26/8/2017).(HERKA YANIS/BOLASPORT.COM)

Para wanita yang menanyakan: "Eh itu pemainnya yang ganteng siapa?", berpeluang masuk kedalam lingkaran penikmat sepak bola dalam sebulan penuh selama Piala Dunia.

Layaknya Ramadan, Piala Dunia biasanya juga disambut dengan tradisi khusus oleh para penikmat sepak bola di Indonesia.

Nonton bareng atau membeli jersey negara favorit menjadi tradisi yang kerap dilakukan para penikmat sepak bola Indonesia selama Piala Dunia.

Jangan heran bila keramaian saat berbuka puasa dan santap sahur pada dini hari selama Ramadan akan berganti dengan keriuhan nonton bareng Piala Dunia 2018.

(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Jerman di Fase Grup)