Harry Kane, Kapten Muda yang Layak Jadi Anutan Anak Muda

By Theresia Simanjuntak - Sabtu, 7 Juli 2018 | 19:46 WIB
Penyerang Inggris, Harry Kane, melakukan selebrasi setelah mencetak gol lewat eksekusi tendangan penalti pada pertandingan Kolombia melawan Inggris babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Otkrytiye Arena, Selasa (3/7/2018) waktu setempat. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Dia menyusul Geoff Hurst di Piala Dunia 1966 dan Gary Lineker di Piala Dunia 1986.


Striker Inggris, Harry Kane, dicium oleh suporter di tribune usai membantu tim mengalahkan Kolombia pada duel babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Spartak, Moskow, 3 Juli 2018.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Jelas, peran Harry Kane di timnas Inggris begitu sentral. Bukti paling mudah ialah kekalahan 0-1 dari Belgia pada gim pamungkas Grup G (28/6/2018).

Pelatih Gareth Southgate tidak menurunkan Kane satu menit pun pada duel penentuan juara Grup G itu.

Kepantasan Harry Kane menjadi kapten Inggris bukan sekadar urusan performa di lapangan.

Southgate tampak mengagumi sikap dan karakter tak mudah menyerah dari jebolan akademi Spurs itu.

Sebelum di tim senior, Southgate pernah melatih Kane di timnas U-21 Inggris pada selang 2013-2015.

Ketika itu, dia lebih sering menempatkan Kane sebagai cadangan.

"Sesungguhnya, tidak ada perubahan mencolok dari Kane saat ini dengan beberapa tahun lalu. Akan tetapi, di tim junior, ada Saido Berahino yang tampil luar biasa bagi Inggris dan di klubnya, West Brom," kata Southgate.

"Di sesi latihan, Kane tampak mematikan. Kualitas penyelesaian akhirnya membuat saya terkenang pada Alan Shearer, Robbie Fowler, dan Paul Scholes. Tapi, apakah ia bisa membawa kualitasnya di pertandingan?," ujar Gareth Southgate melanjutkan kenangannya tentang Kane di timnas U-21 Inggris.

Namun, seiring waktu, tekad Kane untuk menjadi pesepak bola hebat telah melunturkan keraguan Southgate.