Julen Lopetegui dan Egoisme Real Madrid

By Dian Savitri - Rabu, 31 Oktober 2018 | 16:49 WIB
Pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui, hadir di Stadion Camp Nou sebelum laga lanjutan La Liga Spanyol melawan Barcelona pada 29 Oktober 2018. (JOSEP LAGO / AFP)

Namun, sesungguhnya Perez pun juga punya kesalahan. Ia melepas Cristiano Ronaldo ke Juventus.

Ayah Lopetegui, Jose Antonio Lopetegui, lantas mengatakan bahwa putranya “dirampok 50 gol” dengan perginya Ronaldo dari Real Madrid.

Setelah Zinedine Zidane pergi, Florentino Perez tidak punya pilihan lain.

Banyak pelatih yang menjadi incaran. Mauricio Pochettino, Massimiliano Allegri, Juergen Klopp, plus sederet nama lain.

Namun, tidak ada satu pun yang mau menggantikan Zidane.

Memang bukan tugas enteng untuk meneruskan tugas Zidane, yang bisa mempersembahkan tiga trofi Liga Champions tiga kali secara beruntun.

(Baca Juga: Selalu Berakhir Dipecat, Julen Lopetegui Bukan Pelatih untuk Klub)

Akan tetapi, sekali lagi, Perez tidak punya pilihan lain. Hanya Lopetegui yang tersedia.

Skenario awal adalah menunggu hingga Piala Dunia 2018 kelar, barulah Julen Lopetegui pindah ke Real Madrid.

Karena itulah, Madrid bermaksud untuk merahasiakan fakta itu, sampai tugas Lopetegui di Piala Dunia 2018 selesai.