Timnas Indonesia Butuh Pelatih, Tak Perlu Jose Mourinho, Cukup Sekelas Park Hang-seo

By Taufik Batubara - Selasa, 18 Desember 2018 | 21:41 WIB
Sejumlah pemain Timnas Indonesia seperti Zulfiandi, Dedik Setiawan, Ricky Fajrin, Stefano Lilipaly, Riko Simanjuntak, I Putu Gede Juni Antara (dari kiri ke kanan) berduka sesuai menghadapi Timnas Filipina pada laga pamungkas fase grup Piala AFF 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (25/11/2018). ( FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM )

Walhasil, wacana hanya tinggal wacana, meski niat untuk memperbaiki Timnas Indonesia itu tetap patut diapresiasi.

PSSI akhirnya kembali memilih Alfred Riedl dari Austria untuk periode ketiga setelah 2010-2011 dan 2013-2014.

Pada periode pertama, 2010-2011, Alfred Riedl berhasil membawa Timnas Indonesia hingga ke final Piala AFF 2010, tetapi kalah dengan skor agregat 2-4 dari Timnas Malaysia.

Pada periode kedua, 2013-2014, Alfred Riedl gagal meloloskan Timnas Indonesia ke fase knockout Piala AFF 2014.

PSSI dan komite eksekutifnya memang agak "unik" dalam mencari pelatih Timnas Indonesia.

Tahun 2016, Alfred Riedl kembali ditunjuk menangani Timnas Indonesia.

Pelatih yang kini berusia 69 tahun itu berhasil membawa Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2016, namun kalah dengan skor agregat 2-3 dari Thailand, sehingga harus kembali dipecat.

PSSI kemudian sempat mendatangkan Luis Milla dari Spanyol dengan segudang harapan.

Dibayar dengan gaji sangat tinggi, bahkan tertinggi di antara para pelatih timnas Asia Tenggara, Luis Milla gagal mempersembahkan trofi kepada Timnas Indonesia.

Namun, banyak publik yang memuji Luis Milla karena dinilai telah meletakkan dasar-dasar sepak bola modern ke Timnas Indonesia, termasuk di level juniornya.

Luis Milla tak mau menerima tawaran PSSI untuk melanjutkan tugas sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018, karena merasa telah dikecewakan.