Tercium Indikasi Pengaturan Skor di SEA Games, Ini 5 Skandal Pengaturan Skor Paling Menghebohkan Sepanjang Masa

By Nina Andrianti Loasana - Jumat, 8 September 2017 | 17:08 WIB
Atraksi kembang api menghiasi langit di atas Stadion Bukit Jalil, Malaysia, yang menjadi venue pembukaan SEA Games Kuala Lumpur 2017, Sabtu (19/8/2017). (MOHD RASFAN/AFP PHOTO)

Pria 55 tahun ini akhirnya tertangkap setelah muncul kejelasan mengenai upaya mengatur hasil pertandingan antara Timor-Leste melawan Malaysia.

Rajendran dikabarkan siap melakukan pembayaran sebesar 15 ribu dolar Singapura atu sekitar 141 juta rupiah kepada pengurus tim Timor Leste, dan tujuh pemain timnas Timor Leste demi memastikan mereka kalah dalam laga tersebut.

4. Skandal Pemain Palsu Togo (2010)


Kapten tim nasional Togo, Emmanuel Adebayor, saat selamat dari penembakan kelompok separatis di Angola pada 8 Januari 2010.(GOOGLE)

Saat timnas Togo tidak menyerahkan daftar skuat tim kala melawan Bahrain pada 2010, hanya sedikit yang mencium adanya keanehan.

Saat itu Bahrain berhasil menekuk Togo 3-1. Namun pasca pertandingan, pelatih Bahrain asal Austria, Josef Hickersberger, mengungkapkan keterkejutannya dengan kondisi kebugaran timnas Togo

Rupanya, kemudian terungkap bahwa bahwa pelatih timnas Togo, Tchanile Bana, telah mengumpulkan sekelompok pemain 'palsu' yang menerima pembayaran senilai hampir 60 ribu dolar Amerika dari sebuah sindikat judi internasional.

3. Skandal Keracunan Cremonense (2010)


()

Saat klub divisi tiga Cremonense bertemu Paganese dalam sebuah laga pada 2010, sebuah keanehan terjadi.