Tercium Indikasi Pengaturan Skor di SEA Games, Ini 5 Skandal Pengaturan Skor Paling Menghebohkan Sepanjang Masa

By Nina Andrianti Loasana - Jumat, 8 September 2017 | 17:08 WIB
Atraksi kembang api menghiasi langit di atas Stadion Bukit Jalil, Malaysia, yang menjadi venue pembukaan SEA Games Kuala Lumpur 2017, Sabtu (19/8/2017). (MOHD RASFAN/AFP PHOTO)

Para pemain Cremonense mulai merasa sakit bahkan salah satu pemain nyaris menabrakkan mobilnya pasca pertandingan karena tidak kuat menahan kantuk.

Rupanya sang kiper, Marco Paolini telah memasukkan obat bius dalam semua botol air minum rekan satu timnya demi mengatur hasil pertandingan membayar hutang judinya.

Pasca skandal ini, Paolini dilarang bertanding selama 5 tahun.

2. Skandal Banjir Gol di Nigeria (2013)


()

Dengan hanya satu tiket tersisa untuk promosi ke liga profesional Nigeria, klub asal nigeria Plateu United dan Police Machine berusaha saling mengalahkan kedudukan rival mereka di klasemen dengan segala cara.

Pertandingan terakhir liga yang diselenggarakan pada waktu bersamaan menjadi kesempatan emas yang tidak disia-siakan oleh kedua tim ini.

Plateau United Feeders saat itu tengah unggul 7-0 di babak pertama melawan Akurba FC, sementara rival mereka Police Machine unggul enam gol atas Babayaro FC.

Namun kehebohan tak terduga terjadi di babak kedua karena kedua tim ini tiba-tiba mencetak begitu banyal gol.

The Feeders secara luar biasa mencetak 72 gol di babak kedua untuk meraih kemenangan 79-0, sementara The Machine tidak bisa menyamai pencapaian tersebut karena 'hanya' menang 67-0.