5 Langkah Liga Inggris untuk Perangi Kekerasan Suporter

By Firzie A. Idris - Kamis, 27 September 2018 | 21:08 WIB
Polisi Inggris memisahkan fans Manchester United dari fans Manchester City seusai berakhirnya laga Liga Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Etihad, Mancehster, pada 20 Maret 2016. (OLI SCARFF/AFP)

Pembentukan UK Football Policing Unit

Pemerintah Inggris juga membentuk UK Football Policing Unit yang diawasi oleh Home Office (Kementerian Dalam Negeri) dan Association of Chief Police Officers, suatu lembaga nirlaba yang didirikan untuk pengembangan praktik-praktik kepolisian di Inggris Raya.

Salah satu tugas dari UK Football Policing Unit adalah menempatkan petugas-petugas intelijen sepak bola yang mengikuti suatu tim.

Tugas mereka adalah mengumpulkan intelijen dan menemukan pembuat onar, pemimpin gerombolan, atau mereka yang terkena FBO di sebuah laga sepak bola.

Sertifikat keamanan stadion

Stadion-stadion Inggris mempunyai puluhan kamera CCTV yang menjadi senjata utama polisi untuk mencegah tindakan kekerasan. Gambar dari video CCTV bisa digunakan sebagai bukti di pengadilan dan berujung ke larangan suporter.

(Baca Juga: Kakak Mendiang Haringga: Saya Mohon Jangan Ada Nyawa Bayar Nyawa)

Sejak 1994, setiap klub di kedua divisi teratas Liga Inggris hanya menerima penonton yang membeli tiket duduk. Hal ini terbukti efektif mengontrol perilaku suporter dan kursi bernomor memudahkan polisi mengidentifikasi dan memonitor penonton.

Sertifikat keamanan stadion, yang dikeluarkan oleh pemerintah lokal, meliputi:

Komunikasi klub dengan polisi