Setelah Gagal ke Piala Dunia 2018, Timnas Italia Tak Utamakan Menang

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 20 Maret 2018 | 19:37 WIB
Ekspresi penyerang timnas Italia Stephan El Shaarawy (kanan) setelah timnya gagal lolos ke Piala Dunia akibat ditahan imbang Swedia dalam partai play-off kedua di Giuseppe Meazza, Milan, 13 November 2017. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Pelatih interim timnas Italia, Luigi Di Biagio, menggelar jumpa pers pertama setelah memimpin latihan Gli Azzurri, Senin (19/3/2018).

Timnas Italia akan menghadapi Argentina (23/3/2018) dan Inggris (27/3/2018) dalam pertandingan uji coba.

Untuk pertama kalinya setelah dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Gli Azzurri bakal kembali menginjakkan kaki di atas lapangan.

Pada November 2017, timnas Italia kalah agregat 0-1 dari Swedia di babak play-off kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa.

Terakhir kali Italia gagal lolos ke Piala Dunia adalah pada tahun 1958.

Pelatih Gian Piero Ventura dipecat menyusul hasil memalukan itu dan sampai sekarang timnas Italia belum mempunyai pelatih tetap.

Untuk uji coba kontra Argentina dan Inggris, pelatih timnas U-21 Italia, Luigi Di Biagio, ditunjuk untuk memimpin tim.

Seperti dikutip Bolasport.com dari situs resmi FIGC, Di Biagio ternyata tidak mengutamakan kemenangan dalam partai pertama timnas Italia setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018.

"Hasil positif memang penting, tapi hasil itu harus menjadi konsekuensi dari apa yang dilakukan tim ini di atas lapangan.

Tujuan utama adalah bermain bagus. Jika Anda bermain bagus, Anda akan memenangi 8 dari 10 pertandingan," kata Luigi Di Biagio.

"Bermain bagus artinya memiliki keberanian untuk menekan ke daerah lawan tanpa memandang siapa tim yang sedang dihadapi," lanjutnya.

"Hal itu berarti full-back harus menyerang, menekan lawan di garis yang tinggi, dan tidak takut menghadapi lawan-lawan level tertinggi.

Timnas Italia sekarang tidak berada di level yang sama dengan tim-tim terkuat di dunia, tapi juga tidak setara dengan tim-tim terburuk," ujar Di Biagio.

Untuk dua uji coba ini, Luigi Di Biagio memanggil banyak pemain muda yang sempat menjadi anak didiknya di timnas U-21 Italia.

Sebut saja Bryan Cristante, Lorenzo Pellegrini, Federico Chiesa, dan Patrick Cutrone.

"Ini adalah grup pemain yang kohesif, pemain-pemain yang saya lihat tumbuh dari level junior."