Belajar Kesabaran dari Valencia, Menghayati Kehampaan di Mestalla

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Minggu, 26 Mei 2019 | 23:53 WIB
Valencia juara Copa del Rey selepas menekuk Barcelona pada final di Sevilla, 25 Mei 2019. (TWITTER.COM/TONILATO3)

Musim ini adalah peringatan 100 tahun berdirinya klub sepak bola Valencia. Los Che, begitu mereka menyebut klub ini, berdiri pada tahun 1919 di Kota Valencia.

Sebagai peringatan satu abad klub, awal hingga akhir musim ini terbilang biasa saja, atau bahkan bisa dibilang memalukan.

Di atas lapangan, Valencia tak meyakinkan. Berita besar justru muncul dari luar lapangan. Logo peringatan satu abad Valencia dipermasalahkan oleh DC Comics karena dikatakan mirip dengan logo Batman.

"Saat tim ini sudah bermain dengan lambang kelelawar di dada, orang-orang di Amerika Serikat masih memburu kerbau," tulis pernyataan Valencia saat itu.

Di luar itu, kekhawatiran sebenarnya muncul saat mereka melihat ke papan klasemen. Setengah musim berjalan, mereka hanya menang empat kali.

Valencia terpaut 20 poin dari puncak klasemen, 10 angka dari zona Liga Champions, dan hanya empat poin dari zona degradasi. Selain itu, Valencia tersingkir dini dari Liga Champions pada babak grup.

Suporter tentu tak lagi sabar, mereka meminta adanya perubahan di pinggir lapangan. Manajemen klub bahkan sampai dipanggil sang pemilik, Peter Lim, ke Singapura.

Tetapi klub tetap bersabar dan memberikan dukungan untuk Marcelino. Begitu juga para pemain yang berada di belakang sang pelatih.

"Klub bersabar, kami dapat melihat pekerjaan yang dilakukan sudah bagus," ujar CEO klub, Mateu Alemany.

"Tak seharusnya kami mengganti pelatih. Dia tak bisa membuat keajaiban, ia tak bisa masuk ke lapangan dan menyelesaikan peluang yang ada," tutur salah satu penyerang, Rodrigo Moreno.