Belajar Kesabaran dari Valencia, Menghayati Kehampaan di Mestalla

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Minggu, 26 Mei 2019 | 23:53 WIB
Valencia juara Copa del Rey selepas menekuk Barcelona pada final di Sevilla, 25 Mei 2019. (TWITTER.COM/TONILATO3)

Selain itu ada Goncalo Guedes, penerus Cristiano Ronaldo dari Portugal. Ada duo striker tajam, Kevin Gameiro dan Rodrigo. Juga nama-nama lain seperti Jose Luis Gaya dan Geoffrey Kondogbia.

Meski tak punya komposisi tim yang mirip, Valencia saat ini punya senjata serupa dengan pendahulu mereka - kesabaran.

Era Baru Kelelawar Mestalla

Kini Valencia menatap era baru. Mereka mungkin tak punya pemain terbaik sepanjang masa dalam diri Lionel Messi. Mereka juga tak punya kekuatan uang seperti Real Madrid.

Valencia punya kekuatan yang lain, mereka punya kekuatan tersendiri. Kebersamaan dan kesabaran.

"Ya, kita bisa!" begitu teriak suporter Valencia saat wasit keempat mengangkat papan elektronik yang mengatakan lima menit tambahan waktu babak kedua kontra Barcelona.

Mereka tetap bernyanyi, mereka tetap berteriak. Lima menit bukan apa-apa dibanding 11 tahun. Mereka sudah bersabar selama ini, lima menit tambahan akan terasa sangat sebentar.

Kini setelah 11 tahun, lemari-lemari piala itu akhirnya kembali dibuka. Mereka dibersihkan dengan harapan tak harus menunggu lama untuk membukanya kembali.

Mereka yang bersabar, mereka yang akan meraih kemenangan.

Ini bukan kata-kata mutiara, tetapi sebuah harapan untuk Valencia. Kelelawar yang bersabar menunggu matahari terbenam, bersabar untuk bisa berburu pada malam hari yang kelam. Kelelawar yang bersabar untuk bisa kembali mengangkat trofi kemenangan.

*oikgerd