Belajar Kesabaran dari Valencia, Menghayati Kehampaan di Mestalla

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Minggu, 26 Mei 2019 | 23:53 WIB
Valencia juara Copa del Rey selepas menekuk Barcelona pada final di Sevilla, 25 Mei 2019. (TWITTER.COM/TONILATO3)

Tak hanya berhasil pada ajang liga, Valencia juga berhasil meraih gelar Copa del Rey dengan mengalahkan Barcelona yang perkasa.

Kesabaran Valencia musim ini bisa dibilang tak ada apa-apanya dibanding kesabaran mereka menanti trofi. Ini merupakan gelar pertama yang mereka raih dalam 11 musim terakhir!

Terakhir kali Valencia sesabar ini dalam menanti trofi, pasukan Mestalla kemudian menjelma menjadi Kelelawar paling mengerikan di seantero Eropa.

Mereka yang Pernah Ada dan Reinkarnasinya

Pada laga final Copa del Rey 1999, Valencia berhasil keluar sebagai juara dengan mengalahkan Atletico Madrid 3-0. Trofi tersebut merupakan gelar juara pertama yang mereka rasakan setelah 19 musim nirgelar.

Siapa mengira dalam lima tahun berikutnya, Valencia menjadi tim terbesar Spanyol dan mulai menjajah Eropa. Mereka dua kali juara La Liga Spanyol, dua kali masuk final Liga Champions, dan sekali memenangi Piala UEFA.

Pelatih Hector Cuper dan kemudian Rafael Benitez jadi bintang. Begitu juga dengan para pemain. Nama-nama seperti Santiago Canizares, Roberto Ayala, Pablo Aimar, Ruben Baraja, hingga Mista jadi bintangnya.

Sama-sama menunggu lama untuk meraih trofi seperti dua dekade silam, Valencia saat ini mungkin saja bisa mengikuti jejak tersebut.

Mereka kini mungkin tak punya bek setangguh Ayala, tetapi Valencia punya Ezequiel Garay yang sama-sama dari Argentina dan tak kalah garang.

Saat ini mungkin tak ada Aimar untuk membangun serangan, tetapi Dani Parejo dengan umpan magisnya juga tak tergantikan.