Rekam Jejak Habil Marati di Sepak Bola, Gagal Jadi Ketua Umum PSSI hingga Tunggak Gaji Dokter Timnas

By Taufan Bara Mukti - Rabu, 12 Juni 2019 | 17:53 WIB
Habil Marati, terduga donatur para eksekutor kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 yang pernah aktif jadi manajer timnas Indonesia. (Kolase Kompas TV dan Antara)

Djohar Arifin justru yang akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI setelah memperoleh 61 suara.

Meski kalah suara dari Djohar, toh Habil masih mendapat tempat mengurusi sepak bola Indonesia.

HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET
Mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI 2011-2015, Djohar Arifin Husin (paling kiri), sedang memaparkan visi

Djohar menarik Habil sebagai manajer timnas Indonesia di Piala AFF 2012 yang hanya sekitar empat bila ia emban.

Selain gagal mengantar timnas Indonesia berprestasi, Habil juga mendapat sorotan karena tak memenuhi kewajibannya sebagai manajer.

"Lima bulan gaji saya tidak dibayarkan sesuai kontrak dengan PSSI, bahkan peralatan medis yang saya beli dengan uang pribadi demi kepentingan para pemain di timnas pun belum diganti oleh manajemen," ujar Matias Ibo dilansir BolaSport.com dari Tribun Medan, Kamis (1/11/2012).

Baca Juga: NK Lokomotiva Zagreb, Klub Kroasia yang Harus Menunggu 6 Bulan untuk Undang Trial Hambali Tholib

Belum lagi masalah pemilihan pemain timnas Indonesia yang amburadul karena dualisme kompetisi yang terjadi di internal PSSI kala itu.

Timnas Indonesia juga diperkuat pemain-pemain naturalisasi yang kurang meyakinkan seperti Tonnie Cussel dan Johny van Beukering.

Setelah tak lagi menangani timnas, Habil masih aktif di persepakbolaan Indonesia dan berencana membeli klub Persibo Bojonegoro.

Namun pembelian itu tak kunjung menjadi kenyataan hingga kini Habil lebih aktif di dunia politik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Apakah Irfan Bachdim bisa menjadi pembedapada laga Yordania vs Indonesia? . #irfanbachdim #timnas #timnasindonesia #timnasday #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on