Turnamen Sepak Bola Putri Ditolak di Aceh, Ormas Islam: Bertentangan dengan Marwah Perempuan Aceh

By Bagas Reza Murti - Senin, 8 Juli 2019 | 17:01 WIB
Forum Komunikasi Ulama, organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan di Lhokseumawe membentangkan spanduk berisi penolakan sepak bola putri di halaman Islamic Center, Lhokseumawe, Kamis (4/7/2019) (MASRIADI/KOMPAS.COM)

japrit
Timnas Sepak Bola Putri melakukan latihan di Lapangan Baseball Jakabaring Sport City pada Selasa (14

Respons BLiSPI

Memberi respons aksi Forum Komunikasi Ormas dan Organisasi Kepemudaan Lhokseumawe, pihak penyelenggara yakni Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) akhirnya memberi respons.

Ketua BLiSPI Aceh, Ishaq Rizal akhirnya meminta maaf secara tertulis pada Kamis (4/7/2019).

Kami atas nama Panitia Penyelenggara Seleksi Pemain Sepakbola Putri U-17 tingkat Provinsi Aceh, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Aceh jika penyelenggaraan kegiatan seleksi pemain tersebut ada bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam,” begitu bunyi pernyaan tertulis Ishaq Rizal.

Ishaq menjelaskan kegiatan seleksi awalnya dimaksudkan untuk menjadi wadah penyaluran bakat generasi muda, khususnya di bidang sepak bola putri.

Baca Juga: VIDEO - Detik-detik Jorge Masvidal Hajar Ben Askren, Jadi KO Tercepat Sepanjang Sejarah UFC

“Daripada mereka menyalurkan bakatnya secara tidak terkendali dan yang lebih penting adalah untuk membina generasi muda agar tidak terjurumus kepada hal hal yang dilarang oleh Agama seperti untuk menghindari pengaruh narkoba dan kenakalan remaja lainnya," ujar Ishaq.

Ishaq juga akan meninjau kembali penyelengaraan selanjutnya dan meminta untuk bersikap adil untuk cabang olahraga lain yang juga diikuti oleh wanita.

"Kami tidak ada niat sedikit pun untuk mencederai penerapan syariat Islam di Provinsi Aceh."