Tim Red Bull Ungkap Alasan Pindahkan Pierre Gasly ke Toro Rosso

By Nestri Yuniardi - Rabu, 14 Agustus 2019 | 21:23 WIB
Helmut Marko ketika berbincang dengan pebalap tim Ferrari, Sebastian Vettel (FORMULA1.COM)

BOLASPORT.COM - Penasehat Tim Red Bull Racing, Helmut Marko, tak sungkan membeberkan alasan keputusan tim pabrikan Austria tersebut melepas Pierre Gasly.

Pierre Gasly kembali ke Toro Rosso setelah enam bulan bernaung di bawah Red Bull Racing pada paruh pertama musim kompetisi Formula 1 (F1) 2019.

Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, posisi Pierre Gasly di Red Bull Racing bakal digantikan oleh pembalap Toro Rosso, Alexander Albon.

Baca Juga: Ayah Max Verstappen Puji Penampilan Apik Sang Putra pada F1 2019

Gasly bakal mewakili Toro Rosso hingga musim kompetisi F1 2019 berakhir.

Artinya, Albon akan diberi kesempatan oleh Red Bull Racing untuk bertandem dengan Max Verstappen pada sembilan seri terakhir F1 2019.

GP Belgia 2019 bakal menjadi debut Gasly dan Albon dengan seragam anyar mereka masing-masing.

Helmut Marko pun secara terang-terangan mengungkapkan alasan menukar Gasly dengan Albon.

Salah satunya adalah adanya gap besar antara Gasly dan Verstappen dari segi performa.

Baca Juga: Charles Leclerc Ungkap Tantangan Membalap Bersama Ferrari di F1

Tim Red Bull Racing saat ini masih berada di jajaran tiga besar klasemen konstruktor dan terpaut 44 poin dari penghuni peringkat kedua, Ferrari.

Akan tetapi, jarak yang amat lebar antara Gasly dan Verstappen disinyalir membuat Red Bull Racing merasa tak puas dengan performa Gasly.

Saat ini, Max Verstappen berada di tempat ketiga dalam klasemen pembalap sementara F1 2019 dengan mengantongi 181 poin.

Adapun Gasly, dia berada di urutan keenam dengan raihan 63 poin.

Baca Juga: Alexander Albon Berpeluang Ukir Sejarah Baru untuk Asia Tenggara di Ajang F1

Marko pun tak ragu menyebut bahwa pembalap berkebangsaan Prancis tersebut kurang termotivasi untuk mengejar ketertinggalannya dari Verstappen.

"Pierre Gasly memiliki banyak masalah dalam balapan dan itu membuatnya kehilangan kedudukannya di Red Bull," ucap Helmut Marko, dikutip BolaSport.com dari GPBlog.

"Selain itu, dia juga kurang memiliki tekad untuk mengejar ketinggalan, dan seolah hanya pasrah kehilangan banyak poin," kata dia lagi.

"Kami harus memperhatikan Albon dan memberikannya kesempatan hingga akhir tahun ini. Kami akan melihat saipakah yang patut bersanding dengan Max Verstappen pada tahun depan di Red Bull," kata Marko.

Baca Juga: Max Verstappen: Tidak Ada yang Istimewa dari Sosok Lewis Hamilton

Pierre Gasly sebenarnya memiliki riwayat yang tak begitu buruk selama berkarier di ajang balap F1.

Sebelum bergabung dengan Red Bull Racing, pembalap berusia 23 tahun itu berhasil memenangi GP2 Series pada tahun 2016.

Bahkan pada musim lalu, Pierre Gasly yang masih membela Toro Rosso berhasil finis di urutan keempat GP Bahrain 2018 dan keenam pada GP Hungaria 2018.

Hal tersebut tentu menunjukkan bahwa Gasly memang memiliki talenta.

Namun, berada dalam satu payung dengan Max Verstappen dan menjadi pembalap kedua di Red Bull Racing sepertinya membuat Pierre Gasly merasa tertekan.

Apalagi, Red Bull Racing adalah tim papan atas pertama yang pernah dia bela selama berkarier sebagai pembalap Formula 1.