Liga Inggris MadLad - Reinkarnasi Cacat Kante dan Tangan Emas Rodgers

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Senin, 30 September 2019 | 17:56 WIB
Gelandang Leicester City, Wilfred Ndidi, menyundul bola dalam laga pekan kedua Liga Inggris kontra Chelsea di Stadion Stamford Bridge, 18 Agustus 2019. (TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE)

Berbeda dengan musim 2015-2016 saat jadi juara, The Foxes saat ini lebih bersahabat dengan penguasaan bola. Hal ini sedikit berbeda dengan pola serangan balik cepat yang digunakan Claudio Ranieri saAT itu, meski bayang-bayang tim saat itu kini masih bisa terlihat.

Dalam pola dua gelandang tengah andalan Rodgers, Wilfred Ndidi adalah pemain inti, sama seperti Kante saat itu yang berduet dengan Danny Drinkwater.

Ndidi dan Kante sama-sama gelandang perebut bola yang efektif. Pada laga melawan Newcastle ia membuat sembilan tekel dan lima intersep.

Kini ia memuncaki daftar dua hal tersebut di Liga Inggris dengan 33 tekel dan 23 intersep. Saat Leicester jadi juara, Kante jadi pemuncak dalam daftar serupa musim itu.

Meski tampak serupa dari luar, sebenarnya hanya itu persamaan antara Ndidi dan Kante.

Pada laga lawan Newcastle, Ndidi berhasil mencetak gol kelima pada menit ke-92. Hal yang sebenarnya menunjukkan bagaimana gaya permainan Ndidi sebenarnya.

Gol tersebut adalah kali pertama dalam laga kontra Newcastle ia menyentuh bola di dalam kotak penalti lawan. Itu juga hanya jadi kali ketiga ia menyentuh bola di sepertiga akhir lapangan. Waktunya lebih banyak dihabiskan di daerah pertahanan sendiri.

Hal ini berbeda dengan Kante yang dengan stamina luar biasa akan berlari ke semua sudut lapangan dan membawa bola dari belakang ke depan. Ndidi lebih sering hanya duduk di belakang, menjadi pelindung dan penyeimbang.

Meski baru berusia 22 tahun, Ndidi sudah punya banyak pengalaman dengan musim ini adalah musim keempatnya di Liga Inggris, meski tak secara penuh.

Baca Juga: Serie A Ti Amo - Usaha Pekerja Kantoran Milenial Alexis Sanchez yang Makan Tuan