Kata Pelatih soal Strategi Bongkar Pasang pada Final Kejuaraan Dunia Junior 2019

By Delia Mustikasari - Senin, 7 Oktober 2019 | 15:30 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Putri Syaikah/Febriana Dwipuji Kusuma, bereaksi setelah mengalahkan Li Yin Jing/Tan Ning, dengan skor 16-21, 25-23, 21-13, Sabtu (6/10/2019) di Kazan, Rusia. (BADMINTON INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Keberhasilan tim junior Indonesia dalam merebut Piala Suhandinata 2019 tak lepas dari strategi jitu yang diterapkan tim pelatih.

Salah satunya adalah dengan bongkar pasang dua ganda yang menjadi andalan Indonesia.

Indah Cahya Sari Jamil yang biasanya berpasangan dengan Leo Rolly Carnando, kali ini dipasangkan bersama Daniel Marthin.

Sebetulnya, Daniel bukan pemain baru pada sektor ganda campuran, Daniel pernah punya catatan prestasi cukup baik bersama Nita Violina Marwah

"Keputusan menurunkan pemain itu dilihat dari kondisi lapangan, shuttlecock dan sebagainya. Kalau di beregu kan pelatih bisa menurunkan siapa yang saat itu dinilai paling siap," kata pelatih ganda campuran junior Indonesia, Vita Marissa seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Memasangkan Indah dengan Daniel adalah bagian dari strategi. Salah satunya kalau lihat shuttlecock yang kencang, cocok sama Daniel yang powerful," tutur Vita.

Baca Juga: Indonesia Masters 2019 - Della/Rizki Puji Penampilan Fadia/Ribka

Vita juga menuturkan bahwa Daniel dan Indah pernah berpasangan sewaktu masih bermain di klub mereka, PB Djarum. Daniel pun punya basic yang cukup bagus di ganda campuran.

"Memang di klub sudah pernah main sama Indah. Inilah untungnya kami punya pemain yang individunya sudah bagus, jadi mau dipasangkan dengan siapa juga bisa," ucap Vita.