Coco Gauff Ukir Sejarah dengan Raih Gelar Juara Linz Open 2019

By Diya Farida Purnawangsuni - Senin, 14 Oktober 2019 | 12:25 WIB
Petenis putri Amerika Serikat (AS), Coco Gauff, melakukan selebrasi seusai memenangi pertandingan babak kesatu US Open 2019 di Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat. (CHEATSHEET.COM)

BOLASPORT.COM - Sejarah kembali diukir petenis remaja putri Amerika Serikat (AS), Cori Gauff atau yang juga dikenal dengan nama Coco Gauff, setelah meraih gelar juara pada turnamen Linz Open 2019.

Coco Gauff naik ke podium kampiun berkat kemenangan tiga set yang berakhir 6-3, 1-6, 6-2 atas juara French Open 2017 asal Latvia, Jelena Ostapenko, Minggu (13/10/2019).

Selain menghasilkan titel WTA pertamanya, kemenangan pada babak final Linz Open 2019 juga menjadikan Gauff sebagai petenis termuda yang pernah menjuarai turnamen WTA sejak Nicole Vaidisova (Republik Ceska) melakukannya pada tahun 2004.

Baca Juga: Jelang Denmark Open 2019 - Anthony Ginting Akui Harus Sudah Siap Sejak Babak Kesatu

Seperti Vaidisova yang berusia 15 tahun ketika menjuarai turnamen tenis WTA di Tashkent, Uzbekistan, Gauff juga baru berusia 15 tahun saat naik ke podium jawara di Linz, Austria.

Hal menarik lainnya, Gauff meraih kesuksesan ini setelah mendapat keuntungan dari salah satu pemain yang mengundurkan diri karena cedera.

Padahal, sebelum dipromosikan ke putaran utama dan menjadi lucky loser, Gauff sudah menelan kekalahan pada putaran kualifikasi.

"Pekan ini berjalan luar biasa, saya harap saya bisa kembali lagi ke sini. Saya akan mengingat momen ini seumur hidup saya," ucap Gauff, dilansir BolaSport.com dari BBC.

Coco Gauff tampil impresif sejak awal pertandingan final kontra Jelena Ostapenko.

Usai menyelamatkan dua break point dari sang lawan, Gauff balas meraih break point untuk mengendalikan jalannya permainan set kesatu.

Petenis kelahiran Atlanta, Georgia, AS, itu pun, memenangi set pembuka dengan skor cukup telak.

Baca Juga: Jelang Denmark Open 2019 - Anthony Ginting Matangkan Fokus Bertanding

Kendati sudah berada di atas angin, bukan berarti kemenangan Gauff bakal didapat dengan mudah.

Ostapenko yang berstatus juara Grand Slam membalas pada set kedua dengan meraih tiga break point atas Gauff.

Dia pun menang dengan skor yang lebih telak.

Pada set ketiga yang menjadi penentuan, Gauff kembali menemukan permainan terbaiknya.

Dia mematahkan dua kesempatan servis Ostapenko untuk memimpin 5-0.

Gauff sebetulnya punya kesempatan untuk mengalahkan Ostapenko dengan skor 6-0 andai dia tidak menyia-nyiakan dua kesempatan match point.

Kegagalan Gauff mengonversi dua kesempatan match point-nya itu kemudian dijadikan Ostapenko sebagai kemenangan pada dua gim berikutnya.

Saat itulah, sang ayah sekaligus pelatih, Corey Gauff, masuk ke dalam lapangan dan memberinya sebuah pesan bijak sekaligus menyemangatinya.

"Tenang saja, kamu tidak akan melakukan sprint untuk mencapai garis finis, kamu akan berjalan untuk ke sana," ucap sang ayah.

"Percayai pukulan-pukulanmu. Tenang, bawa pikiranmu ke tempat lain, ke sesi latihan. Bermain saja, jangan berpikir hal negatif, pikirkan hal positif," kata ayahnya lagi.

Baca Juga: Bertindak Ngawur Saat Balapan, Pembalap Ferrari Banjir Hukuman

Trik ini berbuah manis.

Saat memainkan gim kedelapan pada set ketiga, Coco Gauff sudah kembali bermain dengan percaya diri.

Dia pun memenangi pertandingan final setelah forehand yang dilepaskan Jelena Ostapenko terlalu panjang.

Berkat gelar juara Linz Open 2019, Coco Gauff dipastikan akan menembus posisi 75 besar dunia pada pekan depan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Timnas U-22 Indonesia kembali harus menelan pil pahit usai kalah 0-1 dari timnas U-22 Yordania. . #timnas #timnasday #timnasindonesia #garudamuda #gridnetwork #yordania

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on