VIDEO - Jadi Korban Rasialis, Striker FC Porto Malah Kena Kartu Kuning

By Guntur Aji Bayu Riyanto - Senin, 17 Februari 2020 | 11:40 WIB
Striker Porto, Moussa Marega, menjadi korban pelecehan rasialis. (TWITTER.COM/BBCSPORT)

BOLASPORT.COM - Pemain FC Porto, Moussa Marega, menerima kartu kuning karena bersikeras meninggalkan lapangan pertandingan usai dirinya menjadi korban tindakan rasialisme.

Pertandingan Liga Portugal yang mempertemukan antara tuan rumah Vitoria SC melawan FC Porto, pada Senin (17/2/2020) dini hari WIB, berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tamu.

Gol penentu FC Porto dicetak oleh penyerang mereka, Moussa Marega, pada menit ke-60.

Namun, alih-alih senang karena timnya unggul, Moussa Marega justru dibuat frustrasi oleh suporter Vitoria SC karena tindakan rasialisme yang mengarah kepada dirinya.

Dilansir BolaSport.com dari Sportbible, pemain berusia 28 tahun itu bereaksi dengan bersikeras meninggalkan lapangan sebagai bentuk protes atas tindakan rasialis fan selama pertandingan.

Baca Juga: Alasan Repsol Honda Tak Larang Jorge Lorenzo ke Yamaha pada 2020

Sambil berjalan keluar lapangan, Marega menunjuk ke arah para suporter Vitoria dengan mencemooh mereka dan memberi gestur menantang atas tindakan memalukan itu.

Tidak berhenti di situ saja, Marega juga merespons kejadian itu dengan membuat tulisan di akun media sosial miliknya.

Dia merasa kecewa dengan keputusan wasit karena Marega hanya mencoba membela dirinya, tetapi harus menerima kartu kuning atas reaksinya itu.

"Saya juga ingin menunjukkan rasa terima kasih kepada wasit yang tidak membela saya dan memberi kartu kuning karena saya membela warna kulit saya," tulis Marega menyindir wasit.

"Saya harap saya tidak pernah bertemu kalian di lapangan sepak bola lagi. Kalian memalukan," katanya menambahkan.

Baca Juga: Dianggap Belum Akrab dengan Messi, Griezmann Beri Klarifikasi

Penyerang tim nasional Mali itu sudah menjadi sasaran rasialis ketika dirinya baru memulai pemanasan jelang pertandingan, seperti yang diungkapkan oleh pelatih FC Porto, Sergio Conceicao.

"Kami benar-benar marah," kata Sergio.

"Mereka menghina Marega sejak pemanasan. Kita semua adalah keluarga di sini, terlepas dari kebangsaan, warna kulit, tinggi atau warna rambut, dan kita semua pantas dihormati. Apa yang terjadi di sini keterlaluan," tutupnya.