Berawal dari Cubitan Ayah dan Jadi Trending di Filipina, I Putu Randu Harumkan Indonesia di Voli

By Delia Mustikasari - Minggu, 23 Februari 2020 | 06:30 WIB
I Putu Randu Wahyu Pradana saat ditemui di Padepokan Voli, Sentul, Jawa Barat. (18/2/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Setelah itu, Randu mewakili Jawa Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau.

SEA Games pertama yang diikutinya adalah SEA Games 2011, lalu tampil pada SEA Games 2013 dan SEA Games 2015.

Namun, pada SEA Games 2017 Randu tidak masuk dalam tim karena tengah menghadapi masalah. Pada tahun tersebut dia juga vakum dalam Proliga.

"Sekitar 2015-2016 saya kabur dari Samator karena tidak ada kejelasan untuk kerja. Jadi, saya harus berkorban, membuang kesempatan karier voli demi meraih masa depan. Karier bisa dicari lagi setelah masa depan," tutur Randu.

"Saya memilih berhenti voli dan melanjutkan pendidikan ke TNI Angkatan Laut (AL) selama setahun. Pada 2017, saya masuk TNI. Setelah itu, saya baru memulai dari nol lagi, mulai berlatih, dan alhamdulillah sampai sekarang."

Randu mulai mengikuti Proliga lagi pada 2018 dan bergabung dengan Jakarta BNI 46 hingga sekarang.

"Saya ikut BNI karena BNI yang berkomunikasi kepada Samator supaya saya boleh bermain voli lagi. Denda saya kepada Samator dibayar oleh BNI," aku pemain kelahiran 15 Januari 1994 ini.

Randu sempat mengalami masa sulit karena cedera di kaki kiri saat kejurnas di DI Yogyakarta yang membuatnya tidak bisa bermain voli selama 1,5 tahun.

"Saya pikir, itu adalah akhir dari semuanya. Tetapi, saya berusaha sembuh dengan melakukan terapi dan alhamdulillah saya sampai sekarang sudah tidak ada-apa. Saat itu, saya merasa paling down sampai saya menangis."